Istiqamah Shalat Berjamaah dan Maulid Nabi, Mana Lebih Utama?
Mana yang lebih utama antara rutin shalat berjamaah di masjid tapi tidak pernah terlibat dalam perayaan Maulid Nabi dan yang setiap tahun rutin mengadakan. Atau terlibat dalam Maulid Nabi tetapi jarang shalat berjamaah di masjid?
Jawabannya: Yang lebih utama dan lebih banyak pahalanya adalah yang rutin shalat berjamaah di masjid sebab status hukumnya lebih kuat dan kuantitasnya lebih banyak sehingga lebih berat.
Status hukum shalat berjamaah adalah fardhu kifayah sehingga jauh di atas maulid yang maksimal hanya di level sunnah. Kuantitas shalat berjamaah adalah 5 x 360 hari sedangkan terlibat dalam maulid hanya beberapa hari dalam setahun (kecuali bagi yang bermaulid setiap minggu seperti tradisi di beberapa daerah).
Tapi bila pertanyaannya sedikit dimodifikasi, mana yang lebih banyak pahalanya antara yang rutin shalat berjamaah disertai setiap tahun juga rutin menyalahkan Maulid disertai celaan terhadap kepara imam mujtahid yang melakukannya serta kaum Muslimin, dan antara yang jarang shalat berjamaah tetapi rutin membela Maulid yang disarankan oleh para imam mujtahid? maka saya tidak tahu jawabanya. Kedua pihak mengumpulkan kebaikan sekaligus kekurangan sehingga hanya Allah yang tahu mana yang hasil akhirnya lebih baik. Wallahu a'lam
Ulama Pencinta Maulid
Coba buat daftar ulama besar di sepuluh abad pertama yang mendukung peringatan Maulid Nabi dan yang anti maulid Nabi. Yang dimaksud ulama besar di sini adalah yang pemikirannya mempengaruhi peta pemikiran mazhab empat, bukan yang asal disebut ulama.
Dari proses membuat daftar itu, anda akan tahu pihak mana yang lebih unggul dan pihak mana yang syadz (nyeleneh).
Kita Orang Zalim
Wirid Nabi Adam adalah:
﴿رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ﴾ [الأعراف: 23]
Wirid Nabi Yunus adalah:
﴿لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ﴾ [الأنبياء: 87]
Kedua nabi agung tersebut mengaku dirinya zalim setelah melakukan satu kesalahan. Sedangkan sebagian dari kita melakukan banyak kesalahan tetapi wirid rutinnya justru berkata bahwa si fulan zalim, si penguasa zalim dan si tokoh zalim. Beruntunglah sebagian dari kita yang sibuk melihat kezaliman diri sendiri hingga tidak punya banyak waktu untuk melihat kezaliman orang lain.
*Yang merasa bahwa status ini menyetujui kezaliman atau menghalangi upaya memerangi kezaliman, maka kiranya patut mewiridkan kedua ayat di atas.
(Abdul Wahab Ahmad)