Istikomah Bersedekah, Gus Baha: Tirulah Laku Sayyidina Ali
KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha') mengingatkan, sedekah atau berbagi rezeki kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas adalah ajaran Islam yang sangat mulia. Dalam bersedekah, setiap orang punya cara yang berbeda-beda.
"Ada yang memilih secara diam-diam agar tidak diketahui orrang lain, namun ada pula yang terang-terangan," tutur Gus Baha' dalam suatu ceramah dipublikasi lewat youtube.
Namun, lebih jauh dijelaskan Gus Baha', ternyata Sayyidina Ali bin Abi Thalib punya cara berbeda dalam bersedekah. "Pokoknya dalam bersedekah Anda itu harus ikut cara Sayyidina Ali, meski seumur hidup cuma sekali pun pokoknya harus pernah ikut cara ini," kata Gus Baha.
Dibagi Empat Bagian
Gus Baha' menegaskan, “Ketika mempunyai rezeki untuk sedekah, Sayyidina Ali bin Abi Thalib akan membaginya menjadi empat bagian. Misalkan, ketika memiliki uang Rp1 juta, maka uang tersebut akan dibagi menjadi empat bagian, masing-masing 250 ribu.”
Rinciannya seperrti ini, “Yang satu bagian, digunakan untuk bersedekah secara jahr, atau terang-terangan. Sedangkan satu bagian lagi, digunakan untuk bersedekah kepada yang membutuhkan dengan cara sirr, atau tertutup. Satu bagian lagi digunakan Sayyidina Ali untuk sedekah pada waktu siang. Sementara bagian yang terakhir, digunakan untuk sedekah pada waktu malam hari,” demikian jelas Gus Baha.
Menghitung untuk Infak
Sayyidina Ali membuat perhitungan seperti itu dalam menginfakkan hartanya. Jika sedekah yang sembunyi sudah dilakukan, maka beliau melaksanakan sedekah yang terang-terangan. Jika sedekah pada waktu malam hari sudah ditunaikan, maka giliran melaksanakan sedekah pada siang hari. Begitu seterusnya.
Melaksanakan Perintah Al-Quran
Inilah cara Sayyidina Ali bin Abi Thalib dalam bersedekah, yaitu demi melaksanakan perintah Al-Quran yang tertera dalam surat al-Baqarah ayat 274, yang berbunyi:
اَلَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (QS. al-Baqarah: 274)
Gus Baha juga menerangkan kepada para jamaah bahwa dalam bersedekah kita mungkin sering takut atau khawatir jika sedekah kita menjadi riya’. Kiranya kekhawatiran tersebut bisa dihindarkan atau dibiarkan saja.
Ikhtiar Menghapus Kesalahan
Gus Baha lantas meyakinkan. Sebab sedekah secara terang-terangan pun dijelaskan dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 271:
اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَۚ وَاِنْ تُخْفُوْهَا وَتُؤْتُوْهَا الْفُقَرَاۤءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Baqarah: 271)
Gus Baha kemudian memberikan gambaran, bahwa jika kita takut riya’, maka sebenarnya kita takut kepada setan. Jadi sekalipun khawatir riya’, sedekah itu sesekali perlu untuk dilakukan secara terang-terangan dan diperlihatkan secara gamblang.
Keutamaan Bersedekah
Kemudian mengenai keutamaan bersedekah dalam waktu dan kesempatan yang berbeda tersebut maksudnya, bahwa dalam berbuat baik tidak mengenal yang namanya momentum. Sehingga jika tidak bersedekah pada malam hari, toh kita masih bisa untuk bersedekah pada siang hari.
Sebaliknya, jika pada siang hari tidak sempat bersedekah, maka di waktu malam pun tidak masalah, karena ada perintahnya dalam al-Quran. Sehingga dalam arti lain, sedekah itu tidak mengenal siang atau malam.
Jadi tidak ada istilah sudah kelewat, “Wah momentumnya sudah lewat, itu nggak ada”, kata Gus Baha. Amal kebaikan itu tidak butuh momentum. Dikiranya kalau lewat momentum malaikat itu udah tidak mencatat? Amal baik ya amal baik saja, malaikat tidak akan pernah tertinggal momentum,” tegas Gus Baha
Advertisement