Istana bagi Orang-orang Pemaaf, Memahami Keindahan Islam
Saling memaafkan merupakan ajaran Islam. Sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Quran, "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. (Surat Al-A'raf 199).
Pada suatu hari, Rasulullah SAW. sedang berkumpul dengan para sahabatnya.
Di tengah perbincangan dengan para sahabat, tiba-tiba Rasulullah SAW. tertawa ringan sampai terlihat gigi depannya.
Saiyyidina Umar ra. yang berada di situ, bertanya: "Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah ? "
Rasulullah SAW. menjawab : "Aku diberitahu Malaikat, bahwa pada hari Kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala di hadapan Allah SWT. "
Atas Perbuatan Zalim
Salah seorang mengadu kepada Allah sambil berkata : "Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku karena dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku. "
Allah SWT. berfirman : "Bagaimana mungkin Aku mengambil kebaikan saudaramu ini, karena tidak ada kebaikan di dalam dirinya sedikitpun.... "
Orang itu berkata : "Ya Rabb, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku dipikul olehnya. "
Sampai di sini, mata Rasulullah SAW. berkaca-kaca.
Rasulullah SAW. tidak mampu menahan tetesan airmatanya.
Beliau menangis.... Lalu, beliau Rasulullah berkata : "Hari itu adalah hari yang begitu mencekam, di mana setiap manusia ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosanya. "
Rasulullah SAW. melanjutkan kisahnya.
Lalu Allah SWT. berfirman kepada orang yang mengadu tadi : "Sekarang angkat kepalamu ! "
Orang itu mengangkat kepalanya, lalu ia berkata : "Ya Rabb, aku melihat di depan ku ada istana-istana yang terbuat dari emas, dengan puri dan singgasananya yang terbuat dari emas dan perak bertatahkan intan berlian!"
"Istana istana itu untuk Nabi yang mana, ya Rabb ? "
"Untuk orang shiddiq yang mana, ya Rabb ? "
"Untuk Syuhada yang mana, ya Rabb ? "
Allah SWT. berfirman : "Istana itu diberikan kepada orang yang mampu membayar harganya."
Orang itu berkata : "Siapakah yang mampu membayar harganya, ya Rabb ? "
Allah SWT. berfirman : "Engkaupun mampu membayar harganya."
Orang itu terheran-heran, sambil berkata : "Dengan cara apa aku membayarnya, ya Rabb ?"
Allah SWT. berfirman : "CARA-nya, engkau MAAF-kan saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang kau adukan kezalimannya kepada-Ku."
Orang itu berkata : "Ya Rabb, kini aku memaafkannya."
Allah SWT. berfirman : "Kalau begitu, gandeng tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk Surga bersamamu ! "
Setelah menceritakan kisah itu, Rasulullah SAW. berkata : "Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian SALING BERDAMAI dan MEMAAF-kan, sesungguhnya Allah mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum muslimin. "
(Kisah di atas terdapat dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim, dengan sanad yang Shahih.)
Dimikian tausiyah pagi disampaikan Ust Keman Almarif. Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertaqwa kepada Allah, selalu sabar, selalu meminta maaf dan memaafkan orang lain. Aamiin....!!!