Israel Serang Pengungsian Gaza, Bolivia Putus Hubungan Diplomatik
Israel melanjutkan bumi hangus Gaza, pasca tuntutan gencatan senjata oleh PBB. Kali ini bom menghancurkan kawasan pengungsian di Jabalia. Sementara sejumlah negara di kawasan Amerika Latin mulai menarik diplomat mereka dari Israel.
Serang di Pengungsian
Serangan Israel di kawasan pengungsian Jabalia berlangsung sejak 30 Oktober 2023. Hari ini, Israel kembali membombardir kawasan pengungsi Palestina di utara Gaza itu.
Dilansir dari Al Jazeera, korban tewas bertambah dengan total 8.500 orang. Sejumlah ambulans dilaporkan mulai membawa korban luka melintasi perbatasan Rafah ke Mesir, yang dibuka per hari ini.
Perbatasan itu ditutup Israel sejak pemerintah Benjamin Netanyahu memblokade seluruh Gaza per 7 Oktober lalu.
Dilansir dari BBC, Israel mengakui jika merekalah yang bertanggungjawab atas serangan ke kawasan pengungsian Jabalia.
Juru bicara pasukan keamanan Israel IDF, Letkol Jonathan Conricus mengklaim serangan itu menyasar pada sosok senior Hamas, Ibrahim Biari. Ia juga mengklaim puluhan pejuang Hamas tewas dalam serangan itu.
Sedangkan korban sipil yang meninggal dalam serangan itu menurutnya akibat tertimpa gedung yang hancur, dan tak bisa dihindari.
Bolivia Boikot Israel
Sementara sanksi diplomatik kepada Israel mulai dilakukan sejumlah negara. Bolivia menyatakan dengan tegas memutus hubungan diplomatik dengan Israel. "Bolivia memutuskan hubungan diplomatik sementara dengan Israel, sebagai bentuk kecaman dari serangan agresif Israel di Jalur Gaza," kata Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia Freddy Mamani, Selasa waktu setempat.
Bolivia juga berencana mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Selain Bolivia, negara di kawasan Amerika Latin lainnya mulai menarik diplomat mereka. Ini dilakukan oleh Kolombia dan Chile. Kawasan Amerika Latin secara historis memiliki kedekatan dengan Palestina, terutama kelompok kiri.
Diketahui sekitar 2,3 juta orang Palestina menduduki Gaza dan sekitar 1,4 juta kehilangan rumah akibat serangan Israel.