Israel Masuk 5 Besar Tempat Menyenangkan 2023, Netizen: Genosida
Tanggal 20 Maret diperingati sebagai Hari Kebahagiaan Dunia. Laporan World Happiness Report merilis sejumlah negara sebagai tempat paling menyenangkan untuk dihuni. Salah satunya termasuk Israel. Netizen pun banyak merespons negatif dengan menyebut aksi genosida di Gaza saat ini.
Dilansir dari BBC, laporan itu diterbitkan bertepatan dengan peringatan Hari Kebahagiaan Dunia, 2024. Berdasar data yang diambil antara 2021 hingga 2023, didapati Finlandia sebagai negara paling menyenangkan untuk dihuni. Disusul kemudian Denmark, Islandia, Swedia dan peringkat ke lima ada Israel. Finlandia memegang prestasi itu selama tujuh kali dalam tujuh tahun terakhir.
Selanjutnya, pada lima negara paling menyenangkan bagi mereka yang berusia di bawah 30 tahun, Israel kembali masuk di peringkat dua. Setelah Lithuania di peringkat pertama, kemudian Serbia, Islandia, dan Denmark di peringkat tiga hingga lima.
Nama Israel tidak tersebut untuk lima negara terbaik dihuni bagi responden dengan usia di atas 60 tahun. Peringkat pertama ada Denmark, kemudian Finlandia, Norwegia, Swedia, dan Islandia.
Metode Riset
Dilansir dari Euronews, laporan tahunan berjudul Laporan Kebahagiaan Dunia itu berdasarkan data yang dikompilasi selama tiga tahun terakhir, oleh Gallup World Pool bersama dengan Pusat Penelitian Oxford dan Pembangunan Berkelanjutan PBB.
Sedangkan hasil peringkat disusun berdasarkan jawaban dari para responden, ketika diminta membuat rata-rata berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Data jawaban responden kemudian dievaluasi oleh pakar ekonomi, psikolog dan sosiolog, menggunakan enam variabel kunci. Yaitu GDP, harapan hidup, dukungan sosial, kebebasan menentukan pilihan, keramahan, dan bebas dari korupsi.
Reaksi Netizen
Hasil survei yang ditampilkan di media sosial BBC pun mendapat banyak komentar. Komentar teratas heran dengan hasil yang menempatkan Israel masuk di lima besar negara paling menyenangkan untuk dihuni.
Komentar lain juga menyiratkan ekspresi heran. "Kukira Israel mengalami teror dan ketakutan berkepanjangan," kata seorang netizen dengan menggunakan emoji tertawa hingga menangis.
Komentar lain juga mengingatkan kebahagiaan Israel dibangun di atas tanah hasil rampasan, hingga kecurigaan jika Israel membayar sejumlah uang untuk laporan itu.
Meski ada pula komentar yang menyiratkan sentimen bangga atas laporan itu. "Di antara anti-semitisme dan Hamas, negara Israel hidup dan sejahtera," kata salah satu netizen.
Genosida Israel
Israel kini banyak dikritik, meski tak ada negara yang menjatuhkan sanksi bilateral, selain penarikan duta besar di Israel dari sejumlah negara. Badan PBB dan utusan khusus PBB mengingatkan tragedi kelaparan pada warga Gaza akibat blokade yang dilakukan Israel.
Israel juga dilaporkan Afrika Selatan, dengan tuduhan melakukan genosida. Serangan militernya ditujukan pada fasilitas publik dan warga sipil, seperti lokasi pengungsian, rumah sakit, sekolah dan rumah penduduk. Kasus itu kini sedang ditangani Mahkamah Internasional ICJ.
PBB menyebut sedikitnya 13 ribu anak-anak tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023. Sekitar 9 ribu adalah perempuan. Sedangkan Israel selalu menyebut Hamas bersembunyi di balik warga sipil, dan menggunakan penduduk sebagai perisai dari serangan Israel.
Terbaru Israel kembali menyerang dan mengepung RS Al Shifa di Gaza dalam beberapa hari terakhir, di tengah Ramadan. Sedikitnya 100 orang warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir, dilansir dari Al Jazeera. Serangan di rumah sakit Al Shifa telah berlangsung selama 4 hari terakhir, sejak Senin 18 Maret 2024 .
Sedikitnya 31.988 warga Palestina tewas oleh serangan Israel, sejak 7 Oktober 2023. Sebanyak 74.188 warga terluka.