Israel Berangkat ke Olimpiade Paris, Keamanan Ditingkatkan di Tengah Gempuran di Gaza
Israel memberangkatkan 88 atlet ke Olimpiade Paris di tengah protes larangan berpartisipasi dari Komite Olimpiade Palestina pada Komite Olimpiade Internasional (IOC). Protes boikot Israel itu diikuti dengan peningkatan prosedur keamanan di Paris.
Presiden Komite Israel Yael Arad menyebut jika keberangkatan mereka ke Paris sebagai sebuah kemenangan. "Kemenangan pertama kami adalah hadir di sini, dan kami tidak menyerah berkompetisi sejak 7 Oktober," katanya sesaat sebelum terbang ke Paris, dikutip dari France 24, Selasa 23 Juli 2024.
Protes Palestina
Sementara, Komite Olimpiade Palestina sebelumnya telah berkirim surat kepada pimpinan IOC Thomas Bach, meminta agar Olimpiade melarang partisipasi Israel.
Surat menyebut sebanyak 400 atlet Palestina telah terbunuh dalam serangan Israel di Gaza. Blokade dan gempuran juga menghancurkan sarana dan prasarana olahraga di Gaza.
Surat itu mendapat dukungan dari sejumlah aktivis baik di Prancis, Amerika Serikat, juga Palestina. Mereka mendorong agar IOC membatasi kepesertaan Israel di Olimpiade Paris 2024 lantaran kekerasan di Gaza.
Keamanan Berlapis
Prancis sendiri menerapkan keamanan berlapis dalam menyelenggarakan Olimpiade Paris.
Konflik Israel di Gaza diikuti dengan pelarangan sekitar 1 juta nama, masuk ke Prancis. Olimpiade Paris akan berlangsung per Jumat 26 Juli hingga Agustus nanti.