Israel Akui 20 Tentara IDF Tewas Ditembak Rekan Sendiri
Tentara Israel, IDF membuat pernyataan terbaru. Mereka menyebut sebanyak 105 tentara Israel tewas sejak perang dengan Hamas berlangsung, per 7 Oktober 2023 lalu. 20 di antaranya tewas ditembak tentara Israel sendiri atau kecelakaan dengan serangan mereka.
20 Tentara Tewas
Diterjemahkan dari NBC News, IDF menerangkan, 13 tentara yang tewas akibat ditembak rekannya sendiri, enam yang lain tewas akibat kecelakaan dengan senjata milik Israel, dan satu tewas karena kesalahan tembakan. Pernyataan ini dikeluarkan pada Selasa, 12 Desember 2023, waktu setempat.
Times of Israel menambahkan, jika 13 tentara yang tewas ditembak rekannya sendiri terjadi lantaran salah identifikasi dalam serangan udara, tembakan tank, dan tembakan senapan. Satu tentara tewas akibat peluru nyasar yang tidak ditujukan kepadanya. Dua yang lain tewas akibat kecelakaan tembakan.
Kemudian dua tentara tewas dalam tabrakan kendaraan bersenjata, dan dua lain tewas karena serpihan peluru, termasuk dari ledakan yang disiapkan oleh pasukan Israel.
Tembak Tiga Warganya
Kabar ini muncul sebelum Israel mengumumkan telah menembak tiga tawanana Hamas dalam serbuan di Shejaiya, Gaza.
Dalam pernyataan yang disampaikan Jumat, 15 Desember lalu, Israel menyebut tak sengaja menembak tiga warga Israel, sebab diduga sebagai warga Palestina.
Sedangkan saat ditembak, tiga pria Israel itu diketahui membawa bendera putih sebagai persyaratan yang diminta Israel.
Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari menduga jika Hamas membebaskan tawanan mereka dan kemudian secara tidak sengaja jadi sasaran tembakan Israel. "Selama perang di Shejaiya, IDF salah mengidentifikasi tiga tawanan Israel sebagai ancaman. Akibatnya, pasukan menembak dan membunuh mereka," katanya dikutip dari The Guardian.
Dorongan Internasional
Dalam konflik di Jalur Gaza, Israel dilaporkan sering menyerang objek dan juga warga sipil. Menyerang ambulans, sekolah, rumah sakit, jurnalis, juga rumah penduduk. Korban jiwa pun membesar mencapai sedikitnya 18 ribu orang sejak serangan dimulai per 7 Oktober 2023.
Sejumlah lembaga internasional mendorong Pengadilan Internasional untuk turun tangan menyelidiki dugaan pelanggaran perang merujuk pada Hukum Humaniter Internasional, yang dilakukan Israel
PBB dan dunia internasional juga mendorong gencatan senjata permanen di Gaza, sebagai pintu masuk menghentikan tragedi kemanusiaan, serta perdamaian jangka panjang dalam bentuk solusi dua negara, Palestina dan Israel.