170 Penghuni Panti Asuhan ABK Jalani Isoman harus Patuhi Prokes
Sebanyak 170 anak berkebutuhan khusus penghuni Yayasan Bhakti Luhur, Sukun, Kota Malang yang menjalani isolasi mandiri mendapatkan perhatian dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang Raya.
Ketua IDI Malang Raya, dr Djoko Heri mengatakan, ABK merupakan kategori golongan yang rentan terpapar Covid-19. Mereka rentan terpapar menurut Djoko karena butuh bimbingan khusus untuk bisa menerapkan protokol kesehatan.
“Kemungkinan ABK bisa rentan terpapar Covid-19 terutama jika tidak kooperatif memakai masker, sulit menjaga jarak, tidak mencuci tangan dengan sabun setelah memegang sesuatu,” ujarnya, Jumat 19 Maret 2021.
Keterbatasan fisik untuk bisa menerapkan protokol kesehatan tersebut kata Djoko, mengakibatkan ABK rentan terpapar Covid-19. Sedangkan secara klinis fisik, tidak ada perbedaan antara mereka yang ABK dan non-ABK.
“Barangkali faktor-faktor tersebut yang mengakibatkan ABK mudah terpapar Covid-19,” katanya.
Diketahui, sebanyak 170 ABK penghuni Yayasan Bhakti Luhur, Sukun, Kota Malang diketahui terpapar Covid-19 berdasarkan uji usap antigen yang dilakukan pada awal Maret 2021 lalu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Mu’arif mengatakan, proses pematauan isolasi mandiri terhadap 170 penghuni Yayasan Bhakti Luhur terus dilakukan oleh puskesmas setempat dan dokter penanggung jawab yang sudah ditunjuk oleh yayasan tersebut.
“Dinkes melalui Puskesmas Mulyorejo dan dokter penanggung jawab memantau isolasi mandiri seluruh penghuni Yayasan Bhakti Luhur,” katanya.
Dari hasil pemantauan sementara, kondisi penghuni yayasan tersebut sehat dan tidak menunjukkan gejala klinis yang mengarah ke Covid-19.
“Kondisinya terpantau baik karena setiap hari para pengasuh beserta suster mengadakan pemantauan terhadap anak asuh,” ujarnya.