Isolasi atau Karantina? Ini Bedanya
Isolasi dan karantina memiliki perbedaan meski sama-sama mengasingkan diri dari kontak dengan orang lain. Dua kata ini memiliki perbedaan dalam hal penanganan, status infeksi, dan lama masa berlangsung.
Isolasi untuk Pasien Positif
Dilansir dari Kawal Covid-19, Isolasi digunakan hanya untuk pasien yang memiliki hasil swab positif Covid-19. Pasien itu juga memiliki gejala, meski ringan. Ia wajib menjalani isolasi baik mandiri atau dirawat di rumah sakit minimal tujuh hingga 10 hari. Isolasi bisa diakhiri jika tak ada lagi gejala klinis dibuktikan dengan bebas demam selama 24 jam dan hasi uji lab. Isolasi digunakan untuk mencegah terjadinya penularan dari orang yang positif kepada yang lain.
Karantina untuk Pemantauan
Sedangkan karantina diterapkan pada mereka yang berkontak dengan orang yang positif Covid-19. Skenarionya pun berbeda-beda, sesuai dengan potensi tertular akibat kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Skenario Karantina Pertama
Skenario ini dilakukan jika di masa lalu pernah berkontak erat. Kontak erat di sini adalah berada dalam jarak kurang dari 1,5 meter selama lebih dari 15 menit, merawat pasien Covid-19, dan bersentuhan atau berbagi alat pribadi.
Durasi karantina berlangsung selama 14 hari dihitung sejak kontak terakhir dengan pasien Covid-19 tersebut. Pada hari terakhir, jika tak ada gejala Covid-19, maka karantina bisa diakhiri.
Skenario Kedua
Memiliki riwayat kontak erat dengan orang yang tinggal serumah, meski tinggal di kamar terpisah. Maka hitungan karantina dimulai 14 hari sejak kontakĀ terakhir dengan anggota rumah yang positif Covid-19. Karantina berlangsung selama 14 hari.
Skenario Ketiga
Skenario ini dilakukan jika mengalami kontak dengan orang yang positif Covid-19, ketika menjalani karantina. Maka, hitungan karantina harus dimulai kembali atau dihitung ulang, pada hari pertama, di hari terakhir melakukan kontak dengan orang yang positif Covid-19.
Skenario Empat
Skenario ini dilakukan jika tinggal serumah dengan orang positif Covid-19, dan tak bisa menghindari untuk tidak berkontak. Misalnya, orang tua yang harus merawat anaknya yang positif Covid-19.
Dalam skenario ini, karantina dimulai setelah pasien Covid-19 memenuhi kriteria untuk mengakhiri isolasi mandiri, yaitu minimal 10 hari dari awal gejala dengan bentuk bebas demam, perbaikan klinis, dan uji lab. Setelah pasien Covid-19 mengakhiri isolasi, maka karantina untuk orang tua bisa dimulai dan berlangsung selama 14 hari.
Advertisement