Islam Menjunjung Tinggi Kemanusiaan, Ini Penjelasannya
Muhammadiyah mengajak warganya untuk tidak sekadar menjadi warga yang beragama, melainkan beragama yang mencerahkan. Karena aksi ini merupakan bagian dari perintah agama Islam.
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr. Fauzan, M.Pd. mengungkapkan hal itu, dalam seminar jelang perhelatan Tanwir ke-51 Muhammadiyah tanggal 15-17 Februari 2019 di Bengkulu, di kampus yang dimpimpinnya. Acara terselenggara di Theater Dome UMM, Kamis 7 Februari, dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. Haedar Nashir, M.Si.
Fauzan selanjutnya mengutip sebuah hadits, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.”
Selain itu, dikuatkan Fauzan, dalam hadits lainnya Rasulullah SAW menyebut, “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.”
“Tuhan Maha Pemaaf. Tuhan senantiasa memberikan kedamaian. Tuhan selalu berbuat baik tanpa perhitungan kepada makluk-makhluknya. Sifat-sifat ketauladanan itulah sebenarnya menjadi tanggung jawab kita semua," kata Fauzan.
Dua hadits ini, menurut Fauzan, sebuah doktrin kemanusiaan yang tidak boleh dilupakan. Sampai-sampai Nabi menyebut, seminimal mungkin manusia berbuat baik dengan sesamanya melalui senyum.
“Bukan hanya sekadar senyum secara simbolik. Melainkan memberikan kedamaian kepada orang lain, memberikan kenyamanan kepada orang lain,” kata Fauzan.
Dalam artian lain, sambung Fauzan, Muhammadiyah diajak bersama-sama untuk memperjuangkan pemartabatan bangsa ini.
Yang saat ini, diungapnya, ditengarai adanya cara-cara beragama yang paradoks. Demikian Fauzan menekankan bahwa tugas manusia adalah khalifah fil ardh atau wakil-wakil Tuhan di muka bumi.
“Tuhan Maha Pemaaf. Tuhan senantiasa memberikan kedamaian. Tuhan selalu berbuat baik tanpa perhitungan kepada makluk-makhluknya. Sifat-sifat ketauladanan itulah sebenarnya menjadi tanggung jawab kita semua. Persoalannya adalah, dunia, khususnya Indonesia tengah dihadapkan pada fenomena berkebalikan,” tutur Fauzan.
Yakni, tidak menjadikan nilai-nilai dan norma-norma agama sebagai pijakan dalam mengimplementasikan kehidupannya. (adi)
Advertisement