Islam Mengutuk Keras Tindak Kekerasan, Ini Perhatian Jokowi pada Khotbah Idul Fitri
"Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin. Islam mengutuk keras tindakan kekerasan seperti terorisme," kata Khatib Idul Fitri di Kebun Raya Bogor.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Didin Saefuddin Buchori, M. A., berpesan agar kita melanjutkan amalan baik yang telah dilakukan selama Ramadhan seperti tadarus Al-Quran. Menurutnya, dalam Al-Quran terdapat banyak aspek yang dikaji, yaitu aspek ekonomi, politik, dan sosial.
"Iman dan takwa kita yang telah disiram di bulan Ramadhan, mari kita jaga dan kita tingkatkan," tuturnya.
Selain itu ia mengatakan, Islam adalah agama yang mencintai kedamaian. Islam juga, lanjutnya, adalah agama yang menjadi rahmat bagi sekalian alam.
"Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin. Islam mengutuk keras tindakan kekerasan seperti terorisme," tegasnya.
Prof. Dr. Didin Saefuddin Buchori, M. A., bertindak sebagai imam dan khatib pada Shalat Idul Fitri di Lapangan Astrid, Kebun Raya Bogor, Jumat, 15 Juni 2018. Sementara bertindak sebagai muazin adalah Kiki Herdiansyah.
Pukul 06.52 WIB salat sunah Idul Fitri dilaksanakan. Setelah salat langsung dilanjutkan dengan ceramah agama dengan tema "Meraih Kemuliaan Hidup Setelah Ramadan". Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo turut hadir di lokasi tersebut, bersama Kahiyang Ayu beserta Bobby Nasution.
Presiden yang mengenakan baju koko putih dibalut dengan jas berwarna hitam, serta mengenakan sarung dan peci hitam tiba di lokasi pelaksanaan salat pukul 06.39 WIB. Setibanya di lokasi, Presiden disambut beberapa menteri Kabinet Kerja, antara lain Menteri
Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri Sosial Idrus Marham.
Presiden kemudian langsung menuju ke tempat yang telah disiapkan. Sambil berjalan, Presiden menyempatkan bersalaman dengan masyarakat yang berada di saf depan.
Selesai mendengarkan ceramah, pukul 07.20 WIB Presiden meninggalkan lapangan. Presiden pun menyapa masyarakat yang tampak antusias untuk bersalaman dengan Kepala Negara. Tak sedikit juga masyarakat yang ingin mengabadikan momen bersama dengan Presiden.
Presiden kemudian menuju Istana Kepresidenan Bogor untuk berhalalbihalal dengan para pejabat negara. Setelah itu, Presiden melakukan open house dengan masyarakat.
Demikian keterangan diterima ngopibareng.id, dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden. (adi)