Islam Lebih Mengutamakan Akhlak, Ini Pesan Ramadhan Gus Mus
KHA Musthofa Bisri (Gus Mus) mengingatkan, pentingnya budi pekerti bagi seorang manusia. Isi dari keseluruhan agama adalah akhlak, jika akhlak seseorang lebih baik dari orang lain maka agamanya juga lebih baik dari orang lain tersebut.
Ia menjabarkan, makna qolb yang kerap dibicarakan umat islam yaitu sebagian disebut akhlak yang baik dan sebagian lagi disebut akhlak yang buruk.
"Kalau dengan akhlak bagus itu kita atau qolbu itu mendapatkan kebahagiaan. Kalau akhlak yang buruk ya tidak, jadi akhlak itu penting sekali," kata Gus Mus, panggilan akrab Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Gus Mus dalam Ramadhan ini, mengadakan Ngaji Pasanan Kitab Kimya as-Sa'adah karya Imam Al-Ghazali di Pesantren Raudlatuth Thalibien Leteh Rembang, Jawa Tengah.
Di sisi lain, lanjut Gus Mus, Nabi Muhammad SAW telah bersabda bahwa nanti di hari kiamat yang dekat dengan Rasulullah dan majelisnya di surga adalah orang orang yang berakhlak. Bukan orang kaya, pejabat maupun orang orang yang memiliki jabatan terhormat di dunia.
"Kata Nabi SAW, umat-umatnya yang dekat nanti di hari kiamat dengan beliau dan majelisnya di sana adalah yang baik-baik akhlaknya bukan yang kaya yang pinter bukan yang pandai bukan yang berpangkat tapi yang berakhlak, akhlaklah ya penting," tutur Gus Mus.
"Kata Nabi SAW, umat-umatnya yang dekat nanti di hari kiamat dengan beliau dan majelisnya di sana adalah yang baik-baik akhlaknya bukan yang kaya yang pinter bukan yang pandai bukan yang berpangkat tapi yang berakhlak, akhlaklah ya penting," tuturnya.
Ia mennyebut akhlak dibagi atas 4 bagian, antara lain akhlak setan, akhlak hewan, akhlak binatang buas, dan akhlak malaikat. Manusia bisa menjadi setan, hewan, binatang buas termasuk malaikat. "Kamu bisa seperti srigala, setan, atau malaikat teserah kamu," katanya di hadapan ratusan santri.
Ia menjelaskan, akhlak setan adalah akhlak tercela yang kerap merugikan banyak orang, seperti korupsi, menghasut, melakukan tipu daya, dan berkhianat. Sementara akhlak hewan seperti manusia yang memiliki tujuan hanya makan minum, menikah, tanpa ada tujuan ibadah kepada Allah.
"Dan perbuatan perbuatan amarah, membunuh, memukul itu akhlak syifa, atau akhlak bianatang buas, seperti srigala, harimau dan lain sebagainya," tutur Gus Mus. (adi)
Advertisement