Islam itu Ramah, Bukan Pemarah. Ini Pesan Syeikh Al-Azhar
Untuk menarik perhatian masyarakat, para juru dakwah harus mengutamakan akhlak yang baik. Sukses dakwah dalam perjalanan Islam di Indonesia, dilakukan dengan menghadirkan Islam yang ramah, murah senyum. Bukan wajah Islam yang garangatau marah-marah.
Demikian terungkap dalam Ngaji Bareng KH. Marzuki Mustamar dan Syeikh Samman Ahmad (Al-Azhar Mesir) di Musala PWNU Jatim, Sabtu 1 Desember 2018, usai Salat Maghrib.
Kehadiran Syeikh Samman Ahmad merupakan rangkaian dari dakwahnya di Indonesia, termasuk di Pondok Pesantren Al-Hikam Depok.
Ia mengungkapkan watak Islam yang berhasil dalam mengembangkan dakwahnya di seluruh dunia. Yakni, menerapkan konsep tawasuth (moderat, jalan tengah), tasamuh (toleran).
Ia mengungkapkan, Islam saat ini mendapat banyak serangan, baik dari kelompok kanan maupun kiri. Sehingga menjadikan wajah Islam kurang menarik dan seram.
Hal itu telah menjadi ciri khas ajaran Islam ala Ahlussunnah Waljamaah yang berkembang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Syeikh Samman Ahmad mengucapkan terima kasih atas diterimanya di PWNU Jatim. Saat ini, pentingnya untuk menyampaikan dakwah Islam yang moderat dan adil.
"Kehadiran kami di sini, semoga mendapat ridho dan mendapat ganjaran dari Allah swt," tuturnya.
Ia mengungkapkan, Islam saat ini mendapat banyak serangan, baik dari kelompok kanan maupun kiri. Sehingga menjadikan wajah Islam kurang menarik dan seram.
"Nah, di sinilah pentingnya kita mengedepankan wajah Islam wasatha, Islam yang mengambil jalan tengah, moderat dan toleran," tuturnya.
"Menurut Ibnu Katsir, umat Islam dijadikan Allah sebagai umat yang baik, umat yang paling mulia, karena nabinya, Nabi Muhammad saw, dihadirkan mulia yang mengedepankan akhlak yang baik," tutur dosen Universitas Al-Azhar Mesir.(adi)