Islam dalam Cita dan Fakta, Begini Indahnya
Antara cita Islam dan fakta Islam di antara kaum Muslim adalah dua hal yang berbeda. Cita Islam itu merujuk kepada apa yang tercantum di dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi. Itulah yang menjadi tuntunan ideal bagi setiap Muslim.
Melalui kedua pedoman itu seorang Muslim mendasarkan prinsip hidup, keimanan, ibadah, dan akhlaknya. Hal itu terjadi melalui proses pembelajaran dan pendidikan mulai dari generasi sahabat, tabiin, tabiut tabiin sampai sekarang.
Menurut Abdul Hakim, dalam proses penyampaian Islam dari kedua sumber asalnya itu tentu saja telah mengalami degradasi karena adanya interpretasi dan kapasitas pengetahuan yang berbeda-beda dari para pengajar Islam itu.
"Situasi politik, lingkungan sosial, letak geografis, dan perkembangan sains, juga turut memengaruhi cara pandang dan praktek keagamaan dari umat Islam," tuturnya.
Jadi Islam yang kita lihat saat ini adalah Islam yang telah mengalami proses sejarah dan transformasi budaya. Sehingga Islam sebagai fakta yang kita lihat pada kaum Muslim itu sangat beragam. Islam di kawasan Arab, Iran, Turki, Mesir dan Afrika. China dan India, Indonesia dan Asia Tenggara, serta kawasan lainnya, semuanya menunnjukkan ciri-ciri yang berbeda.
Dengan menyadari realitas Islam sedemikian, menurut Abdul Hakim, sudah seharusnya bagi kita untuk lebih mengedepankan sikap keberagamaan yang toleran terhadap perbedaan dan tidak memutlakkan pandangan sendiri.
Untuk itu diperlukan kesucian hati dan keikhlasan dalam beragama sesuai tingkat pemahaman dan sejauh yang mampu kita lakukan sebagai proses penyempurnaan diri yang terus berlangsung sepanjang hayat.