Islam Berkemajuan di Sudan, Visi Ini yang Diemban
Pemerintah Sudan melalui dua orang utusannya, Mr. Yasir dan Mr. Mush'ab menyatakan harapannya agar Muhammadiyah menjadi pintu utama terjalinnya hubungan persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dengan Republik Sudan.
"Kami melihat Muhammadiyah memiliki konsep yang kuat dan sangat terukur. Hal itu banyak didengar oleh saudara-saudara kita di sana. Kami datang untuk belajar dan bersinergi, bahkan kami berharap agar islam Muhammadiyah bisa diterapkan di Sudan," ujar Mush'ab di Kantor PP Muhammadiyah Menteng, Jakarta Pusat.
"Kami ingin bekerjasama pada aspek yang lebih spesifik seperti kebudayaan, pendidikan dan yang paling penting kami berharap agar Muhammadiyah menggali nilai-nilai terbaiknya agar dunia internasional tahu nilai Muhammadiyah," kata Mush'ab, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Selasa 30 Oktober 2018.
Dalam pertemuan yang digelar di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah tersebut, ulama muda Muhammadiyah Adi Hidayat hadir menjembatani pihak pemerintah Sudan dan PP Muhammadiyah.
"Kami ingin meneruskan hubungan ini. Saya kagum Muhammadiyah beserta konsep-konsepnya. Bahkan pada berbagai seminar di Sudan sering dibuka dengan cerita-cerita tentang Muhammadiyah. Saya teringat pada Hasan al Banna dalam perjuangan hebatnya menyiapkan kader-kader dan Muhammadiyah ternyata lebih hebat," kata Yasir.
Utusan Republik Sudan tersebut berada dalam kerangka Munadzamah Thulab lil Wafidhin, yaitu lembaga khusus yang mengurusi masalah pendidikan.
Melalui Yasir, pemerintah Sudan menyatakan siap menjamin dan menyediakan beasiswa penuh kepada kader Muhammadiyah untuk menempuh ragam pendidikan yang ada di Sudan.
Keinginan Pemerintah Sudan menjalin kerjasama menurut Yasir adalah melanjutkan hubungan baik guru dan murid antara Syeh Ahmad Syurkati dengan pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan.
"Kami ingin meneruskan hubungan ini. Saya kagum Muhammadiyah beserta konsep-konsepnya. Bahkan pada berbagai seminar di Sudan sering dibuka dengan cerita-cerita tentang Muhammadiyah. Saya teringat pada Hasan al Banna dalam perjuangan hebatnya menyiapkan kader-kader dan Muhammadiyah ternyata lebih hebat," kata Yasir.
Lebih lanjut Yasir ingin agar ke depan Muhammadiyah menjadi pintu masuk utama hubungan berbagai organisasi dan lembaga di Indonesia dengan Sudan.
Menanggapi utusan tersebut, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menyatakan gembira dan menyambut tawaran tersebut.
"Kami juga akan berusaha untuk memberikan kesempatan beasiswa bagi masyarakat Sudan di Universitas Muhammadiyah," kata Anwar. (adi)