Islam Agama Besar, Ini Pengakuan Mengejutkan Kongres AS
Aksi pembakaran Al-Quran di Denmark dan Swedia berpengaruh pada sikap dan perhatian dunia. Meski hanya beberapa negara yang melakukan protes turun ke jalan, namun secara umum aksi pelecehan terhadap agama Islam itu menjadi aksi menakutkan.
Setidaknya, Amerika Serikat akhirnya mempunyai perhatian serius terhadap Islam. Terlepas dari penilaian aksi tersebut justru menghina kebebasan, karena pelecehan terhadapa satu agama. Ada yang berpendapat, bagaimana bila Bibel dan Kitab agama Yahudi dibakar? Tenteu akan menyakitkan hati masing-masing pemeluk agama yang dihinakan itu.
Kini, Kongres Amerika Serikat (AS) telah mengambil langkah signifikan untuk mengakui Islam sebagai agama yang besar. Hal ini sekaligus untuk menekankan peran agama tersebut dalam mempromosikan perdamaian dan harmoni.
Resolusi tersebut diperkenalkan oleh Perwakilan Al Green dari Texas, serta didukung oleh Perwakilan Ilhan Omar, Rashida Tlaib dan Andre Carson. Langkah baru ini datang pada saat ada upaya untuk mencap Islam sebagai agama radikal, sekaligus untuk mencegah perbuatan anti-Islam seperti penodaan Masjidil Haram dan Al-Quran.
Seorang Demokrat Texas, Green, juga tercatat sebagai anggota Kaukus Kongres Pakistan menentang perintah Presiden Trump, yang melarang imigrasi dari negara-negara Muslim dan langkah pada 2015 untuk mencap Islam sebagai agama radikal.
Pihak kongres menerima resolusi tersebut, yang bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman dan penghormatan yang lebih baik terhadap keyakinan Islam dalam masyarakat Amerika, pada 28 Juli. Nantinya, hal ini akan dirujuk ke Komite Luar Negeri DPR. Demikian dilansir di Dawn, dikutip Sabtu 5 Agustus 2023,
Teks Resolusi
Adapun teks resolusi tersebut mencakup prinsip-prinsip dasar Islam dan praktik, serta tradisi komunitas Muslim. Di dalamnya disampaikan bahwa kata “Islam” berarti “tunduk pada kehendak Tuhan” dan “perdamaian”.
Tidak hanya itu, resolusi ini juga akan mengakui Alquran sebagai kitab suci utama Islam. Sekaligus juga menekankan jika umat Islam menganggapnya sebagai kitab petunjuk ilahi.
Ini juga menunjukkan bahwa Islam adalah agama terbesar kedua dan paling cepat berkembang di dunia, dengan sekitar dua miliar Muslim di seluruh dunia. Sejauh ini, tercatat ada 3.500.000 Muslim yang tinggal di seluruh wilayah AS.
Jumlah Muslim yang tinggal di negara Paman Sam ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut survei Pew Research Center 2014 lalu, sebanyak 0,9 persen warga dewasa AS memeluk agama Islam.
Tiga tahun sebelumnya atau pada tahun 2011, lembaga yang sama menemukan ada 1,8 juta orang Islam dewasa di Amerika Serikat. Adapun total Muslim dari segala usia di Amerika Serikat adalah 2,75 juta jiwa.
Survei kala itu dilakukan Pew Research Center dengan menggunakan bahasa Inggris, Arab, Farsi, atau Urdu. Dengan demikian, angka tersebut masih mencakup warga Amerika Serikat yang merupakan keturunan orang Asia Selatan atau Timur Tengah. Tepatnya, sebanyak 63 persen dari total umat Islam di Amerika Serikat adalah imigran.
Namun, Survei Pew Research Center pada April 2015 memprediksi kenaikan pesat jumlah pemeluk Islam di Amerika Serikat. Di tahun 2010, warga Amerika Serikat yang menganut Islam berjumlah 2,77 juta jiwa dari total populasi sebanyak 310,38 juta jiwa.
Pada 2020, angka itu diperkirakan bergerak menjadi 3,85 juta jiwa pemeluk Islam dari total populasi 335,03 jiwa orang Amerika Serikat. 30 tahun berikutnya atau pada 2050, jumlah orang Islam Amerika Serikat diprediksi mencapai 8,09 juta jiwa dari total populasi 394,35 juta jiwa.
Pergerakan jumlah Muslim hingga 2050 ini disebut melampaui yang terjadi pada agama Yahudi, sebagai agama mayoritas kedua di negeri asal Paman Sam itu.