Isi Waktu Luang, Tutor di Kampung Inggris Buka Kelas Online
Sejumlah pengajar atau tutor di Kampung Inggris, Pare, Kediri, membuka kursus online. Ide ini tercetus setelah kelurahan setempat mengumumkan peraturan penutupan lembaga kursus pada 25 Maret 2020. Kelas yang ditawarkan pun beragam, mulai dari speaking, grammar, hingga TOEFL.
Salah satu tutor adalah Grassland Aristo Santo Akademika. Setelah mengetahui kebijakan kelurahan setempat, tanggal 25 Maret dia sudah mulai mempromosikan kelas online speaking. Speaking dipilih karena pria asal Kendari ini berpengalaman mengajar subjek tersebut sejak Januari 2019.
Soal alasan membuka kelas online, pria yang akrab disapa GC ini mengaku untuk mengisi waktu luang sekaligus menambah penghasilan.
“Saya buka ini untuk mengisi waktu luang saja, karena saya nggak bisa pulang. Ada keuntungan karena bisa dapat penghasilan walau tidak banyak. Penghasilan terakhir pada 25 Maret 2020,” kata Grassland melalui WhatsApp pada Selasa 7 April 2020.
Untuk mempromosikan kursus online-nya, GC menggunakan WhatsApp dan Instagram. Sementara itu, kelasnya berlangsung selama 10 kali pertemuan dengan tarif Rp300 ribu. Tatap muka dilakukan menggunakan aplikasi zoom dan sehari dua kali pertemuan. Per pertemuan berdurasi 1.5 jam.
Tutor lainnya, Annisa Dzikra Gazian Ghifara yang membuka kelas online untuk program Grammar. Dalam satu program terdapat 10 kali pertemuan dan berdurasi 1.5 jam. Per pertemuan dihargai Rp10 ribu. Kelas akan diadakan menggunakan media WhatsApp.
Perempuan asal Ngawi ini mengaku membuka kelas online untuk mengisi waktu libur sekaligus menambah penghasilannya. Senada dengan GC, promosi dilakukan menggunakan WhatsApp dan Instagram.
“Ini sejak 25 Maret kan libur sampai Mei, buat ngisi liburan ini tercetus ide bikin kelas online. Untuk ngisi waktu luang dan nambah penghasilan juga,” ujarnya.
Selain Grassland dan Dzikra, tutor yang lain, Muhsin Saifudin Jalal memilih kelas berbeda dengan kedua tutor di atas, kelas private online Muhsin ini berfokus pada program TOEFL. Ia memasang tarif per pertemuan Rp60 ribu untuk 80 menit. Kelas berisi maksimal dua orang murid dan menggunakan aplikasi zoom.
Lebih lanjut, Muhsin mengaku, insiatif kelas online diadakan atas permintaan murid yang sempat diajarnya. Apalagi juga bisa untuk mendapat pemasukan di tengah kesulitan akibat pandemi virus corona. Maklum, sejak ada virus corona, murid tersebut tidak berani kembali ke Pare untuk alasan kesehatan.
“Sejak awal Maret 2020 ada permintaan dari murid saya dulu untuk buka kelas online TOEFL. Mereka takut datang ke Pare semenjak ada corona, di Pare sendiri tanggal 25 Maret sudah ditutup. Jadi ini buat pemasukan juga,” tutupnya.