Isi Surat Rivan Perlahan Terkuak
Tiga hari sudah, Rivan Luqman Pradana mahasiswa MIPA Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menghilang tanpa jejak. Rivan dikabarkan hilang setelah meninggalkan kontrakannya di perumahan City Home Regency, Keputih, Surabaya sejak Selasa, 25 September 2018 dini hari.
Mengetahui salah satu anak didiknya hilang, pihak ITS pun telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya yakni dengan mencari informasi dari tetangga hingga teman Rivan.
"Saya ngorek-ngorek mengenai biografinya dia. Saya juga mencari info dari temen-temannya Rivan," ungkap Kepala jurusan Departemen Fisika ITS, Yono Hadi Pramono saat ditemui di ITS pada Jumat, 28 September 2018.
Berdasarkan informasi yang ia terima dari teman Rivan, Yono mengatakan jika anak didiknya itu bersifat aneh usai pulang dari kerja praktik di Papua.
Selain dari teman Rivan, Yono juga mendapatkan informasi mengenai isi surat yang ditinggalkan Rivan dari salah satu dosen. Kebetulan tempat tinggalnya tidak jauh dari kontrakan mahasiswa berusia 21 tahun itu.
Kata Yono, dalam surat itu terdapat lima poin. Dalam point ketiga Yono menyebut jika Rivan merasa bersalah serta trauma lantaran menabrak orang.
"Isi suratnya dia di poin ketiga itu dia merasa bersalah karena menabrak orang. Dia trauma karena melarikan diri. Dia mau minta maaf tapi mungkin ia nggak tau alamat korbannya. Intinya dia trauma," jelas Yono.
Ketika ditanya lebih detail mengenai isi surat yang ditulis Rivan. Yono mengungkapkan jika ia hanya dibacakan surat tersebut. "Saya hanya dibacakan saja, jadi tidak dikasih tahu. Yang paling tak ingat ya point ketiga tadi," ungkapnya.
Hingga kini, pihak ITS juga masih menelusuri keberadaan Rivan dengan cara mencari informasi dari berbagai sumber. ITS berharap Rivan segera ditemukan. (amm)