Isi Pidato Surya Paloh soal Deklarasi Capres Anies Baswedan
Partai NasDem secara resmi telah mengumumkan calon presidennya. Partai besutan Surya Paloh ini akan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pemilu dan Pilpres 2024.
Acara bertajuk "Deklarasi Calon Presiden 2024 Pilihan Partai NasDem ini digelar di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin 3 Oktober 2022. Acara dimulai dengan pembacaan doa. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta hymne Partai NasDem. Agenda ini turut dihadiri oleh Surya Paloh yang duduk berdampingan dengan Anies Baswedan.
Berikut ini pidato lengkap Surya Paloh terkait deklarasi Anies Baswedan sebagai capres dari NasDem:
Assalamualaikum Wr Wb. Salam sejahtera bagi kita semuanya.
Dengan hak dan kewenangan kepada diri saya selaku ketua umum DPP NasDem oleh rapat kerja nasional. Sebagian waktu saya lakukan untuk mengupayakan mendapatkan berbagai masukan, saran, pandangan sekaligus bagian dari kontemplasi diri yang cukup banyak berikan waktu terhadap diri saya sebelum saya mengambil keputusan.
Dari berbagai prespektif pandangan yang saya tahu, dan sekaligus menegaskan konsistensi penegasan dari arti keberadaan eksistensi partai politik bernama NasDem.
Berulang kali saya katakan di mana saya berada, izinkanlah, institusi bernama partai NasDem ini konsisten untuk menempatkan kepentingan nasional atas perjalanan kehidupan kebangsaan kita ini. Itu jauh lebih berarti dari kepentingan partai ini sendiri.
Konsistensi sikap ini memang mudah untuk diutarakan, diucapkan, tapi tidak semudah itu kita memiliki kemampuan untuk konsisten terhadap perbuatan dan perkataan kita sendiri. Tapi inilah bagian dari makna dan dasar filosofis dari apa yang harus kita jadikan pegangan. Bagi satu nilai yang hakikat dan hakikinya dari satu perjalanan yang kita lalui.
Saya mencoba mengenal dari apa yang saya pahami terhadap diri saya pribadi. Satu yang pasti saya ketahui, saya jauh dari kesempurnaan. Saya masih banyak dari seluruh kekurangan dari kapasitas sebagai individu dan sebagai warga negara ini. Bahkan dari kesalahan demi kesalahan.
Saya juga tidak bisa menyalahkan. Ada bagian dari kedunguan, kebodohan yang ada pada diri kita. Tapi apalah itu artinya daripada sistem dan value niat baik untuk membangun bangsa dan negara ini.
Saya tidak lagi membutuhkan lagi hal yang luar biasa, puji sanjung yang hebat. Menyatakan bahwa seluruh kebijakan dan keputusan atas kepemimpinan saya di partai ini sudah tepat dan tepat sekali. Kalau pun itu terjadi saya bersyukur. Kalau pun tidak, saya juga bisa memahami itu.
Tapi hal yang menjadi tingkat kepedulian saya, terlalu mahal nilai persatuan yang kita miliki sebagai suatu bangsa untuk merusakan atau dirusak oleh kepentingan sesaat, kepentingan kelompok, kepentingan golongan. Bahkan mengatasnamakan absolut kebenaran.
Ini rangkaian panjang perjalanan kehidupan. Maka ketika judgment ditujukan kepada siapa saja, terhadap apa yang dikesankan dengan masa lalu yang salah. Adalah persiapan anak cucu kita menyongsong masa depan.
Wawasan perspektif seperti ini yang dibutuhkan bangsa ini. Bangsa yang besar. Bangsa yang mendapatkan anugerah karunia dari sang maha pencipta. Dan tidak semua bangsa-bangsa lain memiliki seperti bangsa ini.
Tapi buat apa jika kita tidak mensyukurinya. Alam akan bereaksi. Semua nilai-nilai kesombongan, absolut kebenaran, judgment kesalahan, kepada siapa pun itu, sudahi itu. Bangkitlah untuk menatap kerja sama, saling bahu membahu, sinergitas. Tanpa memandang suku, agama atau apa pun itu latar belakanganya. Ini yang kita butuhkan. NasDem menempatkan pemikiran seperti ini. Karena percaya nobody is perfect. Tidak ada yang sempurna termasuk yang berbicara saat ini atau siapa pun yang berkuasa saat ini.
Is human being. Kita punya kelebihan dan punya kekurangan. Tugas kita membuka mata hati. Tempatkan pikiran-pikiran positif thinking kita semuanya. Negara membutuhkan kita. Dan seluruh inisiasi yang hanya memberikan judgment.
Kita harus mampu bangkit berkompetisi besar di kehidupan kita, apabila tidak kita akan semakin tertinggal, walau seluruh anugerah karunia yang ada pada negeri kita ini, dengan posisi yang strategis, demografi yang besar, sumber daya alam yang hebat, itu bisa terkalahkan oleh karena ketidakmampuan kita mengelola cara berpikir yang sehat.
Tidak ada waktunya lagi untuk kita berpikir dan memberikan pada pikiran-pikiran yang intoleran toleransi adalah kepada yang memberikan toleransi. Sejatinya nasionalisme, sejatinya pikiran-pikiran kebangsaan adalah melekat dengan sikap-sikap yang penuh toleransi, dan itulah yang diperjuangkan oleh NasDem.
Maka pikiran-pikiran yang mengajak pikiran-pikiran kita untuk berlari sedikit pun dari komitmen nilai-nilai konstitusi kebangsaan kita, kita tidak akan berikan tempat itu. NasDem tetap garda yang paling terdepan mempertahankan ideologi kebangsaan ini.
NasDem ingin membuka cakrawala perspektif berpikir kita, jangan pernah sekalipun meragukan sejatinya komitmen nasionalisme kebangsaan NasDem, karena itulah sejatinya NasDem.
Deklarasi Anies Baswedan
Dari hasil pemikiran itulah kami mencoba memahami, dalam satu sistem demokratis yang kita miliki semua pihak berhak untuk memberikan saluran idealismenya, memiliki obsesi dirinya untuk memberikan dharma baktinya untuk memimpin negeri ini dan kesempatan itu ada pada pemilihan umum.
NasDem menghargai anak-anak bangsa siapa pun, dari mana pun itu, dari partai mana pun itu, kelompok mana pun, yang mempunyai niat yang baik untuk mendarmabaktikan kehadiran dirinya memimpin negeri ini dan NasDem mempunyai keyakinan semua itu adalah anak-anak bangsa yang baik, pilihan-pilihan yang baik.
Maka yang ingin dicari NasDem adalah yang terbaik dari yang baik-baik. Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat seorang sosok Anies Rasyid Baswedan.
Kami mempunyai keyakinan, pikiran-pikiran dalam perspektif, baik secara makro maupun mikro sejalan dengan apa yang kami yakini. Kami ingin menitipkan perjalanan bangsa ini ke depan, Insya Allah jika saudara Rasyid Baswedan ini terpilih menjadi presiden nanti pimpinlah bangsa ini menjadi bangsa yang lebih bermartabat, bangsa yang mampu membentuk karakter daripada bangsa ini sejatinya.
Kita tidak hanya bisa membangun perjalanan kehidupan bangsa ini dengan melihat pembangunan aspek fisik semata-mata. Itu diperlukan dan amat kita perlukan, tapi yang tak kalah lagi diperlukan adalah nation and character building membangun karakter anak-anak bangsa ini, kedua-duanya ini yang kita perlukan.
Maka tugas utama Bung Anies nantinya, melihat kembali sejauh mana nilai harkat dan martabat nilai kehidupan kebangsaan kita yang sudah berhasil untuk diteruskan, yang belum berhasil untuk diperbaiki, pikiran-pikiran moderat ini yang ditawarkan oleh NasDem.
NasDem ingin mempertegas komitmennya untuk tetap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin ini sampai akhir masa jabatannya. Karena tidak ada perbedaan apa pun secara principal, kekurangan pasti ada dan inilah tugas sahabat, tugas partai yang berada dalam koalisi pemerintahan untuk selalu mengawal dengan nawaitu niat baik, apa yang terbaik baik untuk pemerintahan baik untuk bangsa dan negara ini.
Semoga semua apa yang saya utarakan memberikan penjelasan kepada kita, kenapa Anies Baswedan, jawabannya adalah why not the best.
Saya meminta saudara-saudara untuk mengawal, mengawal pencalonan Partai Nasdem terhadap saudara Anies Baswedan. Perjalanan masih panjang, tegur, katakan yang tidak tepat, katakan yang tidak cocok, katakan yang dia tidak sesuai dengan apa yang barangkali tidak sesuai dengan apa yang saya katakan hari ini agar proses interaksi ini menghasilkan sesuatu, upaya perbaikan atas kekurangan kita sebagai ini.
Advertisement