Isi Kesepakatan Gencatan Senjata Hamas-Israel Akhiri Perang di Gaza

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengumumkan kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas, setelah lebih dari 460 hari konflik yang menghancurkan Gaza, Palestina. Kesepakatan gencatan senjata ini berlaku mulai Minggu, 19 Januari 2025.

Ceasefire atau gencatan senjata adalah penghentian konflik bersenjata untuk sementara. Saat gencatan senjata dimulai, kedua belah pihak yang terlibat setuju untuk menghentikan tindakan agresif masing-masing.

Kesepakatan gencatan senjata mencakup penghentian serangan sementara untuk mengakhiri kehancuran yang terjadi di Gaza. Kesepakatan tiga tahap ini akan dimulai dengan pembebasan 33 tawanan yang terdiri dari perempuan, anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan warga sipil yang terluka.

Berikut ini info grafis isi kesepakatan gencatan senjata Hamas-Israel akhiri perang di Gaza.

Info Grafis Isi Kesepakatan Gencatan Senjata Hamas-Israel Akhiri Perang di Gaza

• Gencatan senjata mulai berlaku, Minggu, 19 Januari 2025, mengakhiri perang selama 15 bulan yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.

• Kesepakatan Tahap Pertama

  Gencatan senjata penuh serta penarikan pasukan Israel dari daerah padat penduduk di Gaza hingga 700 meter. Israel akan membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina, termasuk 250 orang yang menjalani hukuman seumur hidup.

  Pihak Hamas harus membebaskan 33 sandera, termasuk semua wanita, anak-anak, pria berusia di atas 50 tahun, termasuk sandera warga Amerika Serikat. Warga sipil Palestina akan dapat kembali ke daerah dan masuknya bantuan kemanusiaan secara besar-besaran ke Gaza.

• Kesepakatan Tahap Kedua

  Penghentian total perang di Gaza secara permanen. Kesepakatan ini akan mulai dinegosiasikan setelah tahap pertama berjalan selama 16 hari tanpa kegagalan.

• Kesepakatan Tahap Ketiga

  Jenazah tawanan yang tersisa akan diserahkan sebagai imbalan atas rencana rekonstruksi tiga hingga lima tahun di Gaza di bawah pengawasan internasional.