Isak Tangis Tersangka Pelecehan Seksual National Hospital
Resmi ditetapkan sebagai tersengka, perawat National Hospital yang melakukan pelecehan seksual terhadap pasien wanitanya, mengaku menyesali perbuatannya. Ia terisak saat meminta maaf pada korbannya dan rekan perawat yang telah kecewa dengan ulahnya.
Setelah diperiksa semalaman di Unit PPA Polrestabes Surabaya, tersangka pencabulan pasien National Hospital Surabaya digiring ke Command Center Polrestabes Surabaya, Sabtu, 27 Januari 2018.
"Saya minta maaf kepada korban, dan juga masyarakat semuanya, khususnya kepada teman-teman perawat seluruh Indonesia," ujar pria tambun yang bertinggi badan sekitar 150 meter, dengan wajah tertutup topeng.
Perbuatan itu dilakukannya ketika membawa korban ke ruang recovery, seusai operasi, saat hendak mencabut alat electroda, tersangka merasa terangsang kemudian melakukan perbuatan pencabulan itu.
"Saya juga memohon maaf pada istri saya, keluarga, terutama ibu saya, saya menyesalkan perbuatan saya" katanya, sembari terisak.
Tak banyak berkomentar, tersangka kemudian digelandang kembali ke ruang pemeriksaan, ia hanya tertunduk, dengan sesekali terisak.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, mengatakan, penyidik telah mengumpulkan dua alat bukti yang memperkuat status tersangka eks asisten dokter anastesi National Hospital itu.
Pelaku dikenakan Pasal 290 ayat 1 KUHP tentang perbuatan cabul dengan ancaman hukuman penjara paling lama 7 tahun.
Kasus ini bermula ketika video mengejutkan beredar di media sosial. Seorang pasien di salah satu rumah sakit di Surabaya mengalami pelecehan seksual. Dalam video itu, dengan masih menangis dan tangan terinfus, pasien perempuan mendesak kepada seorang perawat pria untuk mengakui perbuatannya.
“Kamu ngaku apa kamu perbuat. Kamu dong apa yang sudah kamu perbuat,” kata pasien perempuan dengan inisial WD tersebut sambil menunjuk perawat pria yang ada di depannya.
Pasien perempuan yang duduk di ranjang rumah sakit itu bahkan mengatakan, jika perawat pria itu sampai dua sampai tiga kali memasukan tangannya di baju si pasien perempuan.
“Kamu sampai dua tiga kali masukin tanganmu ke baju saya kan. Kamu bahkan ucek-ucek puting saya kan? Ngaku...!” kata pasien perempuan itu sambil menangis histeris. (frd)
Advertisement