Ironi Shinji Okazaki, Dipulangkan Setelah Diperkenalkan
Nasib pemain Jepang yang satu ini sungguh ironis. Pasalnya, sempat meneken kontrak dengan klub Segunda Division atau klub kompetisi kasta kedua Spanyol, Malaga, pada 30 Juli 2019 lalu Shinji Okazaki harus angkat koper karena klub itu terbelit masalah keuangan. Yang memprihatinkan, Okazaki sudah diperkenalkan di depan penggemar klub asal Andalusia ini.
Pengumuman dilepasnya eks pemain Leicester City ini dilakukan pada 3 September 2019 waktu setempat ketika bursa transfer La Liga 2019 ditutup. Klub itu terpaksa harus melepas pemain Timnas Jepang itu karena krisis keuangan serta aturan batasan gaji.
Kendati begitu, dengan jiwa besar, Okazaki menyampaikan bahwa pelepasan dirinya tidak ia sesali. Bahkan Okazaki siap bergabung dengan Malaga jika ada kesempatan kedua untuk dirinya di masa yang akan datang, tentu saja dengan kondisi finansial Malaga yang lebih baik.
Seperti dikutip dari The Guardian, klub yang dibeli Seikh Abdullah bin Nasser Al Thani pada 2010 lalu itu juga sedang mengalami perpecahan internal.
Situasi tersebut sudah tercium sejak awal kesepakatan gelandang serang ini dengan Malaga. Tak seperti kebanyakan proses kepindahan pemain, Okazaki harus menunggu lama sebelum dia dinyatakan resmi bergabung dengan Malaga.
Okazaki sempat merasakan bertanding dengan kostum Malaga lawan Cordoba. Sehari setelah pertandingan pramusim itu, ia diperkenalkan ke publik. "Tidak normal untuk pemain baru harus menunggu begitu lama untuk kontraknya," aku Luis Caminero, Dikretur Olahraga Malaga saat itu. Dan benar saja, nama Okazaki tidak pernah didaftarkan ke operator kompetisi setelah itu.
Padahal, sejak dinyatakan resmi bergabung, kostum Okazaki telah dicetak dan dipampang di outlet-outlet resmi klub itu, dan lebih dari 300 kostum dengan nama Okazaki di punggung telah terjual.
Malaga benar-benar berantakan, melalui akun Twitter Thani, dia menuliskan bahwa dirinya telah mengajukan banding atas putusan pengadilan pada bulan Juni yang menyebutkan 49 persen saham klub dimiliki oleh perusahaan hotel BlueBay. Al Thani juga menolak untuk pergi meskipun kepemilikan klub dalam sengketa.
Kabar yang santer beredar di seputar klub, bahwa ada tuduhan terselubung, kecurigaan dan gangguan di semua lini, bentrokan antara presiden dan direktur olahraga atas pemain yang menandatangani kontrak. juga ada utang sekitar 25 juta euro, dan penghasilan mereka dari hak siar TV telah diembargo.
Kekacauan tentang perekrutan Okazaki terjadi karena Malaga tak mampu menghasilkan uang yang cukup untuk merekrut pemain anyar. Padahal, dalam sebuah wawancara eksklusif atas permintaan pribadi pada Agustus lalu, Al Thani sempat berujar, bahwa dalam waktu kurang dari seminggu, dia akan memiliki uang itu, tetapi faktanya tidak.
Penjualan Alfred N’Diaye dan Javier Ontiveros juga tak mampu menopang pembiayaan transfer yang mereka lakukan selama musim panas.
Nasib sial tak hanya dirasakan Okazaki, karena ada Jose Rodriguez dan Simon Moreno yang juga baru melakukan kesepakatan kemudian dilepas lagi persis sebelum penutupan bursa transfer. Satu-satunya yang selamat hanya Lorenzo Gonzalez (19 tahun) yang dibeli dari Manchester City.
Akibatnya, Malaga hanya membawa sembilan pemain yang resmi dikontrak saat bertandang ke markas Racing Santander di laga pembuka. Selebihnya diambil dari pemain muda klub tersebut. Beruntung, tim besutan Victor Sanchez del Amo berhasil memetic kemenangan 1-0 lewat gol Adrian Gonzales di menit ke-85.