Nasib Sadis BS Setelah Buka-Bukaan. Yok Opo Seh Rek...
Mungkin ini yang dinamankan ironi. Ironi soal nasib. Nasib siapa? Nasib Manajer Persekam Metro FC, Bambang Suryo.
Setelah buka-bukaan soal kasus match fixing (pengaturan skor) di Indonesia, pria yang akrab disapa BS itu kini justru mendapat hukuman dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Hukumannya juga berat, seumur hidup.
BS membeberkan sejumlah fakta terkait praktik mafia sepak bola di Indonesia saat tampil di acara Mata Najwa.
Bahkan dia secara terang-terangan menyebut nama Vigit Waluyo sebagai orang kepercayaan salah satu bandar judi di Kamboja.
Tak hanya itu, di acara yang sama, BS juga sempat menyebut bahwa dirinya merupakan mantan runner match fixing. Namun, dia mengaku telah berhenti sejak 2015 silam dan saat ini terkesan sudah bersih dari upaya-upaya buruk itu.
Selang beberapa waktu, nama BS kemudian dicatut dalam rencana yang mengatur kelolosan PSN Ngada dan Persekam Metro FC ke babak 16 besar Liga 3 2018.
Nama BS dicatut oleh Pelatih PSN Ngada NTT Kletus Marselinus Gabhe.
Akibatnya, BS pun kini mendapatkan sanksi tegas dari Komdis PSSI sejak Senin 25 Desember 2018 lalu. Pria berkepala plontos itu resmi mendapatkan hukuman herupa larangan beraktifitas dalam ruang lingkup sepak bola Indonesia seumur hidup.
Saat ditemui di sebuah rumah makan di Malang, BS mengaku ada kejanggalan terhadap sanksi yang diberikan Komdis PSSI kepadanya. Sebab, sanksi tersebut diberikan tanpa ada panggilan maupun pemeriksaan terlebih dahulu kepadanya.
"Sanksi ini janggal, jelas saya tidak terima. Saya tidak dipanggil, saya tidak diperiksa, tidak dimintai keterangan. Tiba-tiba saya di sanksi, Komdis asal hantam, saya dikorbankan," kata BS di hadapan awak media, Kamis, 27 Desember 2018.
BS mengaku sebelumnya dirinya juga pernah mendapatkan sanksi seumur hidup dari PSSI pada 2015 silam karena terbukti terlibat match fixing. Artinya, dengan sanksi yang terbaru, BS terhitung telah mendapatkan sanksi sebanyak dua kali.
"Saya ini sudah disanksi seumur hidup pada 2015, harusnya Komdis paham. Jangan-jangan Komdis enggak paham, asal memberi sanksi.
Sekarang PSSI bilang ke publik saya disanksi, tapi surat tidak ada ini kan lucu," terangnya.
BS pun mengaku tak terima dengan sanksi yang diberikan kepadanya. Dalam waktu dekat, BS mengaku bakal melakukan banding. Bahkan dia juga mengaku tetap bertekad praktek atau match fixing di sepak bola Indonesia. (umr)
Advertisement