IRCC, Gowes Sehat dari Stasiun ke Stasiun Kereta Api
Kereta Api Indonesia (KAI) tidak hanya menyatukan Indonesia dengan rantai besi (rel) tapi juga menyatukan jiwa raga seluruh insan KAI. Dalam menjalankan operasionalnya, insan KAI selalu melaksanakan olahraga rutin demi memiliki jiwa raga sehat.
Salah satu pilihannya adalah olahraga gowes. Bersepeda ini direstui oleh Direktur Utama PT. KAI (Persero), Didiek Hartantyo. Diputuskan hari Jumat pagi di tiap-tiap kantor KAI area Jawa dan Sumatera.
“Untuk rute tidak tentu, terserah dari masing-masing daerah. Yang pasti disamakan gowes tiap Jumat pagi dan pamer tujuan gowesnya di grup whatsapp atau media sosial kawan-kawan,” bilang Moh. Fadilah Dwi Permana, yang bertugas di Kantor Pusat KAI di Bandung.
Menurut Fadhil, sapaan akrabnya, kelompok gowes di lingkungan KAI ini mulai serius dan terbentuk tangal 25 Februari 2019. Dengan nama Indonesian Railways Cyclist Community atau IRCC.
Area Bandung-pun rajin setiap hari Jumat pasti gowes berangkat dari kantor pusat KAI atau di Loko Coffee shop stasiun Bandung. Rutenya berbagai macam.
“Sepinginnya teman-teman. Kadang rute baru ditentukan saat ngumpul,” tutur Fadhil. Tak jarang mereka menuju Lembang, Dago, Ciumbuleuit, atau Tahura. Bahkan sering juga hanya putar-putar kota Bandung. “Yang pasti tidak mau terlalu berat. Hahaha…,” tukas Fadhil.
Uniknya, IRCC tidak membatasi jenis sepeda dan tidak pernah membedakan mereknya. Menurut mereka apapun sepedanya yang penting karyawan KAI dan ingin sehat serta berkomunitas, ayo join!
Hingga saat ini sudah ada 27 cabang KAI daerah yang menjadi IRCC chapter daerah. “Terserah mereka mau gowes berapa lama di hari Jumat itu yang pasti tidak boleh mengganggu jadwal dinas,” bilang Fadhil.
Seringnya rute gowes mereka adalah mengunjungi aset-aset KAI. Misalnya gowes dari stasiun ke stasiun. Jadi sekalian mengecek pekerjaan.
Malah tak jarang, IRCC Bandung atau daerah lain ada yang nambah jatah gowes di hari Sabtu dan Minggu. Atau gowes di sela-sela dinas luar kota. Memang, komitmen utama dari seluruh anggota IRCC adalah mempromosikan tempat wisata se-Indonesia.
Lantas, dijelaskan bahwa tempat wisata itu bisa dikunjungi dengan menggunakan transportasi umum khususnya kereta api.
Meskipun anggotanya hanya karyawan KAI tetapi IRCC tidak menutup diri. Mereka aktif berinteraksi dengan komunitas gowes lainnya. IRCC selalu menghadiri undangan komunitas lain. Begitu pula bila IRCC ada gawe pasti mengundang komunitas gowes lainnya.
Tentu IRCC tak absen di even gowes nasional. Seperti BromoKOM, acara seli J150K, Tour de Ambarukkmo, dan lainnya. “Pasti ada anggota IRCC chapter yang berangkat mewakili IRCC di even-even nasional,” tutur Fadhil.
Banyak cerita unik dan seru saat anggota IRCC mengikuti even nasional ini. Salah satunya adalah yang dialami oleh Joesep, mantan ketua pertama IRCC. Dia mengikuti even gowes sepeda lipat J150K di Jogja tapi karena siang hari cuaca panas dan sinar matahari terik ditambah setelah makan membuat kondisi agak mengantuk. Joesep gowes sambil terus menunduk, tak disadari ada seorang ibu bersepeda onthel membawa keranjang akhirnya Joesep menabraknya. “Kisah lucu itu jadi bahan bully-an di grup Whatsapp,” bilang Fadhil lantas terkekeh.
Tak sekedar aktif mengikuti even, IRCC sudah beranjak lebih profesional. Mereka membuat even sendiri, KAI100K. Digelar pertama kali tahun 2019 di Purwokerto dan diikuti oleh 1.000 cyclist.
“Tahun 2020 ini vakum dulu karena ada pandemi. Tapi kami akan menggelar KAI100K lagi bila sudah pandemi ini mereda,” tekad Fadhil.
Secara umum, misi dan visi IRCC adalah ingin memasyarakatkan penggunaan transportasi umum khususnya kereta api sehingga bisa membantu mengurangi polusi.
“Oleh karena itu kami berolahraga sekaligus memantau setiap stasiun jadi kami bisa memperhatikan kualitas serta kebersihannya demi kenyamanan masyarakat. Akun media sosial kami bisa diakses di Instagram @railwayscyclist,” tutup Fadhil.
Advertisement