Iran Tembak Rudal ke Pakistan, 2 Anak Tewas
Iran dilaporkan menembakkan rudal ke Pakistan. Hal ini terjadi Selasa, 16 Januari 2024 waktu setempat, saat Teheran menargetkan dua pangkalan kelompok Jaish al Adl.
Mengutip Reuters, Rabu, 17 Januari 2024, Pakistan mengatakan negara tetangganya itu telah melanggar wilayah udaranya. Akibatnya dua anak tewas dalam serangan itu.
"Insiden itu dapat menimbulkan konsekuensi serius," ujar pemerintah Pakistan. "Sama sekali tidak dapat diterima," lanjutnya.
Kementerian Luar Negeri Iran belum memberi pernyataan soal ini. Namun serangan terjadi setelah Senin, pasukan elit Garda Revolusi Iran (IRGC) menyerang sasaran di Irak dan Suriah dengan rudal.
Di Irak, Iran menyerang wilayah otonomi Kurdistan seraya menyebut menargetkan "markas mata-mata Israel". Hal ini menewaskan empat orang, termasuk salah satu pebisnis ternama Kurdi, Peshraw Dizayee.
IRGC pun menembak sejumlah rudal balistik di Suriah. Militer Iran itu menyebut serangan ditunjukan ke "para pelaku operasi teroris di Iran" termasuk ISIS.
Perlu diketahui Jaish al Adl sebelumnya telah melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan Iran di daerah perbatasan dengan Pakistan. Media pemerintah Iran menyebut pangkalan-pangkalan militer Jaish al Adl telah dihancurkan oleh rudal dan drone tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Nournews Iran, yang berafiliasi dengan badan keamanan utama negara itu, melaporkan pangkalan yang diserang berada di provinsi Balochistan, Pakistan. Menyusul kejadian ini, Teheran dan kepala misi Iran di Islamabad telah dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Iran merupakan negara dengan penduduk Syiah terbesar. Sementara dalam keterangan sejumlah sumber, Jaish al Adl, adalah kelompok Sunni.
Sebelumnya ketegangan memuncak di Timur Tengah pasca serangan Israel ke Gaza, Palestina. Sejak 7 Oktober hingga kini, Israel masih melancarkan serangan meski telah menewaskan 24.000 jiwa, termasuk anak-anak dan wanita, dengan dalih membela diri.
Perang tersebut telah memicu pergolakan. Di mana Hizbullah di Lebanon turut menyerang Israel, lalu Houthi di Yaman merudal kapal-kapal di Laut Merah yang diikuti balasan militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris, yang menjadi sekutu Tel Aviv.
Milisi Suriah juga tak ketinggalan menembakkan rudal ke Israel. Ini menambah kekhawatiran global akan krisis logistik, naiknya harga minyak dan gas, serta inflasi yang melambung tinggi.