Iran Tembak Boeing, Ukraina Tuntut Kompensasi dan Penyelidikan
Ukraina meminta investigasi penuh, pengakuan bersalah dan kompensasi dari Iran setelah negara tersebut mengaku menembak pesawat Boeing 737 milik maskapai Ukraine International Airlines, pada Rabu 8 Januari 2020. Permintaan itu disampaikan oleh Presiden Ukraine Volodymyr Zelenskiy.
“Iran telah mengaku bersalah, menyebabkan pesawat Ukrainan jatuh. Tapi kami menuntut pengakuan bersalah secara penuh,’ kata Volodymyr dalam pernyataanya, dikutip dari Reuters, pada Minggu 12 Januari 2020.
“Kami berharap adanya jaminan dari Iran atas penyelidikan yang penuh dan terbuka, membawa siapa pun yang bertanggungjawab ke pengadilan, pengembalian jenazah korban, pembayaran kompensasi, serta permintaan maaf secara resmi lewat saluran diplomatik,’ tambahnya.
Sebelumnya, Iran telah mengakui secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina, dan menewaskan 176 penumpang di dalam pesawat. Iran juga menyampaikan duka dan penyesalan mendalam, setelah sebelumnya sempat menyangkal keterlibatan mereka dalam insiden tersebut.
Pesawat itu mengangkut 176 penumpang yang terdiri dari 78 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 penumpang asal Swedia, 7 warga Afghanistan, 4 warga Inggris, dan 3 warga Jerman. Data terkait kewarganegaraan cukup membingungkan lantaran banyak di antara penumpang memiliki kewarganegaraan ganda.
Pesawat tersebut jatuh di lahan pertanian di luar Ibu Kota Iran Teheran, sekitar tiga jam setelah iran meluncurkan lusinan misil untuk menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Irak.