Iran Kembali Tembakkan Roket ke Pangkalan Militer AS di Irak
Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat makin memanas. Pangkalan militer Irak yang menjadi markas pasukan Amerika Serikat (AS) kembali diserang sejumlah roket Iran. Sedikitnya empat tentara Irak mengalami luka-luka dalam serangan ini.
Seperti dilansir AFP, Senin 13 Januari 2020, pernyataan militer Irak menyebut delapan roket jenis Katyusha jatuh di pangkalan udara Al-Balad, pada Minggu 12 Januari 2020, waktu setempat. Serangan roket itu melukai dua tentara dan dua penerbang Irak.
Al Balad merupakan pangkalan udara utama bagi armada jet tempur F-16 milik Irak, yang dibeli dari AS untuk meningkatkan kemampuan udara negara tersebut. Pangkalan udara itu menjadi markas sejumlah kecil kontingen Angkatan Udara AS juga para kontraktor militer AS.
Namun sejumlah sumber militer setempat menuturkan kepada AFP bahwa para personel AS telah dievakuasi dari pangkalan udara itu menyusul semakin tingginya ketegangan AS dan Iran, dua pekan terakhir.
Beberapa bulan terakhir, pangkalan-pangkalan militer yang menjadi markas pasukan AS di Iran menjadi target serangan roket dan mortir. Kebanyakan serangan melukai tentara Irak, tapi juga menewaskan seorang kontraktor AS bulan lalu.
Kematian kontraktor AS yang seorang warga sipil itu diikuti oleh perkembangan dramatis di mana AS melancarkan serangan udara terhadap posisi milisi pro-Iran di Irak. Militer AS juga menyerang konvoi yang membawa jenderal top Iran dan komandan milisi Irak di luar Bandara Internasional Baghdad.
Kematian jenderal top Iran yang merupakan Komandan Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, memicu serangan balasan dari Iran.
Sebelumnya, Iran juga diketahui menembakkan dua roket ke Zona Hijau di Baghdad, Iran, pada 8 Januari 2020, waktu setempat. Roket yang diduga diluncurkan oleh kelompok milisi yang didukung Iran itu meledak di perimeter Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Tensi antara dua negara ini pun kekinian justru merembet ke berbagai aspek. Termasuk di antaranya Ukraina dan beberapa negara lain yang menjadi korban.
Pasalnya serangan rudal balasan dari Iran ternyata turut mengenai pesawat sipil Ukraina dan menewaskan 167 penumpang dan 9 kru pesawat Boeing 737-800 di dalamnya.
Data dari otoritas setempat menyebut pesawat itu membawa 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman dan tiga warga Inggris.
Sempat mengelak, kekinian Iran sudah mengaku bertanggung jawab atas kecelakaan pesawat tersebut.
Advertisement