IPW Desak Polri Ungkap Rumah Sakit Nakal di Balik Covid-19
Indonesian Police Watch (IPW) mendesak Bareskrim Polri turun tangan menyelidiki dugaan mafia kesehatan dengan memberikan keterangan positif Covid-19 palsu kepada pasien.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyatakan, peristiwa tersebut terus bergulir dan meresahkan masyarakat. Bahkan, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko juga meminta agar ada tindakan serius untuk mengungkap dugaan tersebut.
Neta berpandangan, rumah sakit memang akan mendapat anggaran hingga ratusan juta dalam penanganan satu pasien Covid-19. Oleh karenanya, rumah sakit tergiur meraup keuntungan dari anggaran negara itu.
"Angka yang tidak kecil ini membuat mafia rumah sakit bergerak untuk 'merampok' anggaran," kata Neta dalam rilis resminya, Sabtu 3 September 2020.
Neta menjelaskan, menjadi modus baru kejahatan dalam dunia kesehatan. Namun, hingga kini dia melihat Bareskrim Polri belum bergerak melakukan penyelidikan atas informasi yang banyak disebarkan di media sosial.
Neta pun menantang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk turut melakukan penyelidikan apabila Bareskrim Polri tidak juga bertindak. Pasalnya, dengan memanfaatkan kesulitan masyarakat, pelaku tindak pidana korupsi harus diseret ke pengadilan Tipikor.
"Bareskrim Polri, Kejaksaan dan KPK perlu bekerja cepat menangkap mafia rumah sakit dan segera menyeret ke Pengadilan Tipikor," ujar Neta.