Pilkada Banyuwangi, Ipuk Usung Upaya Pemulihan Ekonomi
Calon Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menjadikan program pemulihan ekonomi sebagai salah satu program prioritas. Mengingat sektor ekonomi sangat terpukul akibat dampak pandemi Covid-19. Akibatnya banyak warga yang kehilangan pekerjaan.
"Maka pemulihan ekonomi pada saat dan usai pandemi Covid-19 menjadi program prioritas kami. Bahkan bisa dibilang program prioritas mendesak," kata Ipuk usai bertemu warga di wilayah Kecamatan Kalipuro, Kamis, 1 Oktober 2020.
Di tempat itu, istri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ini bertemu warga yang mengikuti pelatihan pembuatan sabun dan pot dari serabut kelapa. Kegiatan itu diprakarsai Perempuan Indonesia Raya (PIRA) Partai Gerindra.
Pemulihan ekonomi, lanjut Ipuk, tentunya juga membutuhkan dukungan BUMN dan swasta. Sehingga upaya mewujudkan iklim dunia usaha yang kondusif juga menjadi perhatiannya. Dia juga akan menyiapkan skema insentif dunia usaha diterapkan agar ekonomi kembali pulih dan bangkit.
Ipuk juga menyiapkan program ”Keluarga Berdaya” untuk memperkuat kemandirian ekonomi keluarga. Kelompok usaha perempuan akan difasilitasi dengan berbagai peluang usaha. Seperti pelatihan membuat sabun dan pot bunga dari serabut kelapa ini.
"Ini merupakan salah satu cara pemulihan ekonomi. Pelatihan ini termasuk dalam program pemberdayaan usaha produktif untuk kelompok perempuan,” ujar Ipuk.
Dijelaskannya, berbagai program pemulihan ekonomi telah disiapkan. Diantaranya, Ipuk akan membuat Rumah Kreatif di setiap kecamatan. Rumah Kreatif ini menjadi ujung tombak kewirausahaan untuk melatih, mendampingi, dan memfasilitasi permodalan dengan kolaborasi berbagai lembaga untuk menggerakkan ekonomi di Desa-desa. Pendampingannya pun terintegrasi dari pelatihan produksi sampai pemasaran.
”Sengaja kami buat di tiap Kecamatan harus ada tim Rumah Kreatif agar ekonomi semakin merata dan muncul banyak pengusaha baru dari kampung-kampung,” ujarnya.
Dengan berbagai program yang disiapkan, Ipuk menargetkan ada 10.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang naik kelas. Indikator kenaikan kelas ini juga sudah dibuat.
"Saya sudah bikin indikator naik kelas, mulai produknya telah diminati luar kota dan luar negeri, sudah bisa go digital, sudah tersertifikasi macam-macam misalnya halal yang itu nanti juga kami fasilitasi, dan sebagainya,” pungkasnya.