Apresiasi Batik SMK Banyuwangi, Ipuk Resmikan Galeri Bufas
Bakal Calon (Balon) Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, meresmikan galeri batik karya pelajar SMK Bustanul Falah (Bufa), Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Senin, 14 September 2020. Galeri ini menjual batik khas Banyuwangi, mulai batik tulis, semi tulis, udeng Banyuwangi, busana batik pria dan wanita, dengan brand Bufas.
"Saya sangat bangga ternyata anak-anak SMK mampu membuat batik dengan kualitas yang tidak kalah dengan mereka yang telah memiliki pengalaman," katanya.
Ipuk sempat melihat langsung proses pembuatan batik oleh para pelajar SMK. Mulai dari proses menulis, canting, pewarnaan, menjahit, hingga menjadi kain dan busana batik yang seluruh prosesnya dilakukan oleh pelajar SMK Bufa. "Salut untuk mereka yang sangat produktif. Satu hari bisa memproduksi puluhan batik bahkan lebih. Anak-anak muda ini adalah penggerak ekonomi kreatif," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Dia juga memberikan motivasi kepada para pelajar SMK yang menggelar Pelatihan Marketing dan Branding Produk. Ipuk juga berbagi kiat-kiat menjadi pengusaha. "Menjadi pengusaha itu yang terpenting adalah niat yang kuat dan pantang menyerah. Jangan pernah takut salah, karena dari kesalahan itu membuat kita belajar," bebernya.
Untuk meningkatkan daya jual produk, menurut Ipuk harus ada kreasi dan inovasi. Kreasi bisa dengan membuat satu bahan baku menjadi beberapa produk. Inovasi bisa dilakukan untuk melakukan lompatan penjualan misalnya dengan berkolaborasi dengan pihak lain untuk pemasaran. “Untuk bisa berkreasi dan berinovasi, seorang wirausaha harus mau terus belajar. Menimba ilmu dan pengalaman dari orang-orang sudah lebih dulu sukses, yang sudah jalan bisnisnya,” pesan Ipuk.
Ketua Dekranasda ini mengatakan, selama ini Banyuwangi telah memberikan memberikan perhatian khusus pada perkembangan batik karya desainer lokal dan SMK dengan berbagai pelatihan dan pendampingan dari desainer ternama nasional.
Sebut saja sejumlah perancang busana ternama antara lain Ali Charisma, Yunita Kosasih, Alphiana Chandrayani, Alben, Agus Suhandar, Ye-eti dan Farhan. Bahkan karya-karya desainer pelajar SMK turut ditampilkan di pagelaran Banyuwangi Batik Festival (BBF). “Pada perhelatan BBF karya-karya desainer daerah berhasil mencuri perhatian para pengunjung. Banyak yang tidak menyangka desainer lokal, bahkan siswa SMK, bisa menyuguhkan rancangan busana batik yang tak kalah menarik,” terangnya.
Ketua Yayasan Bustanul Falah, Kholilur Rohman, mengatakan selama ini Pemkab Banyuwangi telah banyak memberikan perhatian pada SMK. Hasilnya, karya-karya SMK banyak yang dilirik oleh daerah lain.
Menurut Kholilur batik karya siswanya telah banyak dikirim ke berbagai daerah, seperti Bojonegoro, Lamongan, Tuban, dan daerah lainnya. "Saat ini saja kami mendapat permintaan 1500 batik dari Lamongan. Mereka meminta desain khusus dan yang mengerjakan adalah para pelajar di sini," ujarnya.