Ipuk Janji Perkuat Toleransi Antar Umat Beragama Di Banyuwangi
Banyuwangi telah dikenal menjadi wilayah dengan toleransi umat agama yang sangat kuat. Inilah yang menjadi komitmen pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dan Sugirah untuk terus memperkuat toleransi antar umat beragam sebagai modal membangun Banyuwangi menjadi terus lebih baik.
Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyampaikan komitmennya saat bertemu umat Hindu di Kecamatan Siliragung. Toleransi antar umat beragama perlu terus diperkuat agar pembangunan bisa berjalan dengan baik.
"Banyuwangi selama ini telah dikenal dengan kerukunan umat agamanya. Bahkan meraih Harmony Award. Itulah yang harus kita jaga. Kami memastikan kerukunan antar-umat beragama akan selalu terjaga. Tidak akan ada kebijakan yang bisa atau merugikan kelompok tertentu," kata Ipuk Sabtu, 21 November 2020.
Ipuk menjelaskan, pembangunan dan kemajuan yang diraih Banyuwangi saat ini juga tak lepas dari kerukunan umat beragama, sehingga membuat kondisi Banyuwangi kondusif. Dengan kondisi yang kondusif, roda pembangunan bisa berjalan dengan baik.
"Kerukunan umat beragama itu menjadi modal utama bagi pembangunan Banyuwangi," ujarnya.
Senada dengan Ipuk, Sugirah berjanji akan terus memupuk kerukunan antar umat beragama dengan menggelar pertemuan rutin lintas tokoh agama. Sehingga berbagai persoalan yang dapat mengganggu kerukunan umat beragama bisa dicegah dan ditanggulangi sedini mungkin.
Sugirah menyebut, kerukunan umat beragama adalah modal penting untuk menyelesaikan persoalan di Banyuwangi, seperti kemiskinan, pengangguran, pendidikan, kesehatan dan lainnya. Ke depan, selain memberikan insentif untuk para pegiat keagamaan, juga ada bantuan renovasi pondok pesantren, renovasi rumah ibadah.
“Juga akan ada bantuan dana operasional rumah ibadah seluruh agama yang ada di Banyuwangi,” tegasnya.
Ada juga pelatihan peningkatan kapasitas dengan mengikutsertakan guru ngaji dan guru agama dalam kursus-kursus. Akan disiapkan bantuan kitab atau buku serta media pembelajaran lainnya untuk menunjang peningkatan kapasitas.
"Para pemuda lintas agama juga bisa mendapat beasiswa studi agama ke berbagai kampus atau perguruan tinggi sesuai dengan agama masing-masing,” kata mantan anggota DPRD Banyuwangi ini.