Iping Anak Durhaka, Dia Bunuh Lantas Dia Bakar Ibu Kandungnya
Iping adalah anak durhaka. Dia bunuh ibunya, lantas dia bakar rumahnya yang betrada di Desa Kanamit, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis malam. Dua rumah tetangga ikut terbakar.
Sebelumnya Iping, 35 tahun, pulang ke rumah dalam keadaan mabuk berat. Dia pulang dan langsung bertengkar dengan ibunya, Liling yang berusia 50 tahun. Tidak dapat mengendalikan kesadarannya, dia lempar ibunya dengan anak timbangan yang terbuat dari logam, dan tepat mengenai kepala ibunya.
Informasi yang dihimpun di Pulang Pisau, Jumat menyebutkan peristiwa itu terjadi pada Kamis malam, Iping yang saat itu mabuk sempat terlibat cekcok dengan ibu dan adiknya bernama Ade di dalam rumah.
Akibat cekcok mulut itu, Iping mengamuk dan melempar sesuatu ke kepala ibunya, hingga meninggal di tempat.
Beberapa keterangan menyebutkan, bahwa yang dilempar Iping ke kepala ibunya itu adalah batu timbangan atau dacing, hingga membuat ibunya meninggal ditempat dengan bersimbah darah.
Setelah itu Iping langsung menuju ke dapur dan mengambil gas tabung elpiji 3 kilogram yang diduga menjadi pemicu terjadinya kebakaran rumah serta rumah Ketua RT pun juga ikut terbakar.
Ketua RT setempat Siswanto sempat mendengar keributan tersebut, namun tidak berani melerai karena Iping keluar rumah dengan membawa sebilah senjata tajam.
Sebelum datang pihak petugas kepolisian, sejumlah warga hanya bisa terdiam dan pasrah melihat kejadian tersebut dan tanpa bisa berbuat banyak atas kejadian itu.
Selanjutnya, pelaku langsung dibawa ke Polres Pulang Pisau untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya itu.
Petugas Tagana Dinas Sosial Kabupaten Pulang Pisau Ismail menyebutkan ada dua rumah yang terbakar dari peristiwa pembunuhan tersebut.
“Kita fokus pada upaya pemadaman dan untuk kronologis mungkin nantinya ada keterangan resmi dari pihak kepolisian setempat,” kata Ismail.
Dua rumah yang terbakar yaitu milik Utuh suami dari Liling yang ditempati tiga orang Liling, Iping dan Ade. Satu rumah lagi milik Ketua RT Siswanto yang ditempati bersama istrinya bernama Melati dan anaknya Aditya serta keluarga lainnya Abar. (Ant)