Ipda Auzar Mati Syahid
Aktivis Persaudaraan 212 Kapitra Ampera mengenal Auzar sejak 28 tahun lalu. “Sejak pangkat beliau kopral dulu itu,” ujar pria yang berprofesi sebagai pengacara ini.
Dulu dalam kepangkatan Polri memang ada jenjang kopral, yakni Kopral Dua, Kopral Satu, dan Kopral Kepala. Kini tanda kepangkatan setingkat Tamtama itu tidak ada.
Kapitra memang berasal dari Riau. Dia selalu bertemu dengan almarhum Auzar setiap pulang kampung.
“Dia suaranya biasa saja, tapi beliau selalu berada di masjid jauh sebelum azan datang. Mau pakai pakaian dinas, di luar pakai dinas dia pakai gamis atau koko, beliau orangnya naif selalu tersenyum,” tutur Kapitra.
Komunikasi terakhir Kapitra dengan Auzar adalah Senin kemarin siang. Auzar mengajaknya salat berjamaah di masjid.
“Kemarin saya berangkat siang, dia telepon ‘Bang, saya sudah di masjid, Abang di mana?’, saya bilang, ‘oh saya sudah di pesawat mau berangkat ke Jakarta, saya balik dulu ke Jakarta’. Biasanya zuhur-ashar saya imam, dia muazin,” ungkap Kapitra.
Ia lalu mendoakan Auzar mati syahid. “Iya jelas, dia mati syahid. Saya bersaksi di depan Allah dia orang saleh, tak pernah sakiti orang, tak pernah minta sama orang, ramah sama orang, salat tepat waktu, saya siap bersumpah kalau dia orang saleh,” tutur Kapitra.
Tak hanya Auzar yang menjadi korban serangan teroris di Mapolda Riau. Ada dua polisi lain yang menderita luka, salah satunya anggota provos. Total ada 8 terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau. Empat di antaranya kabur, sedangkan 4 lainnya ditembak polisi. Kabarnya, 4 orang yang ditembak polisi itu tewas. (*)