Investigasi Ombudsman, TKA Cina Paling Banyak di Indonesia
Heboh soal jumlah tenaga kerja asing (TKA) yang banyak masuk Indonesia, ternyata menarik Ombudsman sudah melakukan investigasi. Ombudsman bahkan sudah melakukan investigasi sejak beberapa bulan yang lalu. Hasilnya, investigasi Ombudsman menyebut jumlah tenaga kerja asing asal Cina yang masuk Indonesia ternyata paling banyak.
Investigasi tersebut dilakukan Ombudsman pada Juni-Desember 2017 di tujuh provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Sumatra Utara dan Kepulauan Riau.
Dari hasil investigasi itu, Ombudsman menemukan mayoritas TKA yang bekerja di Indonesia berasal dari Cina. Padahal, jika dilihat dari nilai investasinya, Cina menempati urutan ketiga sebagai negara dengan investasi terbesar di Indonesia, setelah Singapura dan Jepang.
"Investasinya Tiongkok itu urutan ketiga, tapi TKA-nya urutan pertama," kata Komisioner Ombudsman Laode Ida, di Jakarta, Kamis (26/4).
Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja, jumlah total TKA yang ada saat ini sebanyak 85.974 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 24.804 adalah TKA asal Cina.
Terkait sejumlah temuan dari hasil investigasinya, Ombudsman menyarankan pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan bebas visa demi membatasi masuknya TKA ilegal. Selain itu, Ombudsman juga meminta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengevaluasi perjanjian bilateral dengan negara penanam modal berdasarkan jenis dan nilai investasinya.
Menanggapai hal tersebut, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko pun menyatakan bahwa pemerintah akan meningkatkan pengawasan TKA. "Pasti. Pasti. Kita sudah bicara dengan menteri. Saya sudah telepon ke imigrasi," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat 27 April.
Masalah tenaga kerja ilegal dan melanggar hukum, lanjut dia, tak hanya dihadapi oleh Indonesia, tetapi juga negara-negara lainnya. Karena itu, ia menekankan, perlu ketegasan dari aparat penegak hukum dalam menangani masalah ini.
"Kita harus ada ketegasan. Enggak bisa kita enggak tegas. Di luar kita juga diperlakukan tegas kok. Kita enggak boleh ragu-ragu kalau soal ketegasan itu," katanya menambahkan.
Ia memastikan, tak ada 10 juta TKA asal Cina yang datang ke Indonesia. TKA yang datang, kata dia, merupakan tenaga kerja ahli yang dibutuhkan sehingga pembangunan lebih berjalan efisien.
"Jadi, berpikir logis maksud saya itu, jangan kita hanya takut-takut tapi enggak berani membangun diri. Nanti jadi tertinggal gitu lho," ucapnya. (amr)