Investigasi KNKT Laka Bus Maut Tol Mojokerto, Pengemudi Tak sadar
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi kecelakaan bus pariwisata PO Ardiansyah di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) KM 712.400 yang menewaskan 14 warga Kampung Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya. Hasilnya, pengemudi tidak berupaya melakukan pengereman.
Ketua Sub Komite Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad Wildan menjelaskan, berdasarkan hasil Investigasi fakta di lapangan, tidak ditemukan sama sekali jejak pengereman kendaraan. Namun sebelum menabrak tiang Variable Message Sign (VMS), kendaraan sempat menabrak pembatas jalan yang ada di sisi kiri.
"Pertama tidak ada jejak pengereman oleh pengemudi. Kemudian goresan di pagar pengaman jalan itu menunjukkan titik mulai dia masuk, gesrek sampai ada batu yang pecah ditabrak, kemudian ada tiang yang ditabrak," katanya kepada wartawan di Kantor Satlantas Polres Mojokerto Kota, Rabu 18 Mei 2022.
Menurut Wildan, dari hasil Investigasi pertama ini pihaknya memastikan pengemudi tidak sadarkan diri saat terjadi kecelakaan. Hal itu digambarkan dari gesekan kendaraan dengan guard rail sebelum menabrak Variable Message Sign (VMS).
"Dari situ kita mencoba menyimpulkan ini pengemudi kalau ngak pingsan ya tidur lelap, karena sudah gesrek gitu harusnya ke kanan dia, itu tidak berarti dia benar-benar kalau ngak pingsan, serangan jatung ya tertidur lelap. Saya memastikan tadi ternyata dia tidur. Sebenarnya pengamanan jalan sudah bekerja hanya saja pengemudinya ini tak sadar-sadarkan diri," ujarnya.
Kemudian, lanjut Wildan, dari hasil investigasi kelayakan kendaraan dia memastikan bahwa bus bernopol S 7322 UW warna hijau itu dalam kondisi normal.
"Temuan kedua tidak ada masalah pada kendaraan karena tidak ada masalah pada sistem rem," ucapnya.
Ade Firmansyah, pengemudi bus asal Dusun Sememi Desa Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya, ini adalah seorang kernet. Dia sering menggantikan sopir utama mengemudi meski belum mempunyai SIM.
"Dia mulai bisa mengemudi pada tahun 2018. Sebenarnya bisa mengemudi hanya saja tidak dilengkapi SIM," ujarnya.
Wildan menambahkan, Ade Firmansyah menggantikan sopir utama Ahmad Ari Ardiyanto 31 tahun, warga Desa Mboteng, Kecamatan Menganti, Gresik, saat terakhir berhenti salat Subuh di restoran area Tol Saradan.
Saat itu sopir utama sedang tertidur lelap di bagasi belakang bus. Saat penumpang mulai kembali menaiki bus, Ade berinisiatif mengemudikan bus PO Ardiansyah tanpa membangunkan sopir utama.
"Ketika jalan dia itu sebenarnya rasa pertemanan jadi melihat pengemudi temannya itu sudah tidur kasihan, penumpangnya sudah siap berangkat mau bangunin temannya nggak enak. Pejelasannya dia nih, ketika saya tanya siapa yang perintahkan Bapak? Tidak ada sih, inisiatif sendiri," tandasnya.
Sebelumnya, Bus Pariwisata PO Ardiansyah dengan nomor polisi S 7322 UW mengangkut puluhan wisatawan asal Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya mengalami kecelakaan di jalur tol Mojokerto-Suarabaya kilometer 712, tepatnya di Kecamatan Jetis, Mojokerto, Senin 16 Mei 2022.
Bus yang dikemudikan Ade Firmansyah 29 tahun itu melaju dari barat ke timur atau dari arah Jombang ke Surabaya. Mereka perjalanan dari Dieng, Jogja hendak kembali ke Surabaya.
Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan total 14 korban meninggal dunia. 7 korban meninggal di lokasi kejadian sementara 8 korban meninggal di rumah sakit. 19 orang lainnya mengalami luka-luka.
Advertisement