Investasi Berjangka Dinilai Jadi Bisnis yang Prospek saat Covid
Salah satu perusahaan plat merah dalam bidang investasi berjangka, PT Kliring Berjangka Indonesia mencatat adanya kenaikan transaksi pada industri perdagangan berjangka.
Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia Persero, Fajar Wibhiyadi mengungkapkan terjadi kenaikan transaksi sebesar 25,43 persen. Dengan rincian pada kuartal III 2019, ada sebanyak 992.187 lot transaksi, lalu pada kuartal III naik menjadi 1.244.491 lot transaksi.
"Kami optimis, ke depan industri perdagangan berjangka komoditi akan terus berkembang. Tantangannya adalah bagaimana para pelaku melakukan edukasi yang benar kepada masyarakat tentang investasi berjangka ini," tuturnya pada Rabu 21 Oktober 2020 dalam acara Investment Outlook 2020-2021 yang diadakan oleh Best Profit Future (BPF) Malang di Hotel Ibis Style.
Fajar mengatakan, melihat situasi kesehatan yang diperkirakan akan pulih menyusul akan dimulainya pendistribusian vaksin Covid-19, hal ini juga menjadi angin segar bagi pemulihan ekonomi Indonesia.
"Sementara menunggu aktivitas normal secara keseluruhan, proyeksi emas sebagai alternatif investasi primadona diperkirakan masih berlanjut," ujarnya.
Sejalan dengan itu, pertumbuhan transaksi di bidang investasi berjangka juga mengalami peningkatan di masa pandemi Covid-19 ini. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang tersebut yaitu BPF Malang mencatat adanya kenaikan minat masyarakat untuk berinvestasi dalam bidang tersebut.
"Berdasarkan laporan di kuartal ke-III 2020, secara laporan year on year, tumbuh jumlah nasabah baru kami sekitar 49 persen dan untuk volume transaksi, ini yang lebih besar lagi pertumbuhannya sekitar 107,59 persen secara year on year tahun 2020," tutur Pimpinan Cabang BPF Malang, Andri Phung.
Kenaikan transaksi tersebut, kata Andri, menunjukkan bahwa minat masyarakat Kota Malang dan sekitarnya terhadap investasi berjangka cukup tinggi.
"Karena kondisi pandemi ini banyak melakukan Work From Home (WFH) sehingga mereka banyak melakukan investasi. Itu (penyebab) perkembangannya," tuturnya.
Andri menambahkan bahwa pada Oktober 2020 ini, merupakan waktu yang tepat bagi masyarakat untuk turut ikut investasi berjangka. Alasannya, jelas Andri, karena pada November 2020, nanti efek dari Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika akan menaikkan beberapa komoditi investasi.
"Kita tahu bahwa event yang besar di November 2020 itu Pilpres Amerika, di mana itu menentukan harga naik emas, mata uang maupun index. Jadi saat ini adalah waktu yang tepat untuk investasi," tutupnya.