Intip Ibu-ibu di Mojokerto Diajak Olah Limbah Jelantah Jadi Lilin Aroma Terapi
Jelantah atau sisa minyak goreng yang sudah dipakai berkali-kali, seringnya berakhir menjadi limbah dan berpotensi mencemari lingkungan. Mulai dari pencemaran ekosistem perairan, mencemari tanah, hingga menyumbat saluran air.
Maka dari itu, untuk mengurangi potensi terjadinya kerusakan lingkungan, ibu-ibu PKK Desa Sukoanyar Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto, mengkreasikan Lilin Aroma terapi yang dibuat dari minyak jelantah.
Pelatihan ini di koordinasi oleh PT Sun Paper Source, produsen Montiss Tisu yang berkolaborasi dengan komunitas Trash Control Community (TCC) dari Surabaya.
Pelatihan pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi yang menyasar ibu-ibu rumah tangga ini selain untuk menambah skill baru, tentunya juga memberikan edukasi baru bahwa sampah yang akan dibuang, ternyata dapat dikelola dapat menjadi barang yang memiliki nilai jual tinggi.
Workshop tersebut diawali dengan menyaring minyak jelantah yang telah dibawa masing-masing ibu dari rumah, dengan menggunakan arang. Selanjutnya, tahapan tersebut yakni mendidihkan air dengan panci. Di atas panci panas tersebut, disediakan wadah yang telah dituangkan minyak yang sebelumnya telah disaring.
Secara perlahan diaduk dan dicampur dengan menggunakan bahan kimia stearin hingga larut dan bening. Usai lebih jernih, minyak tersebut dicampurkan pewarna hingga tercampur rata, dan setelah sedikit hangat para ibu memasukkan aroma terapi hingga tercium wangi yang diinginkan.
Terkait kegiatan tersebut, Manager HRD PT Sun Paper Source Ayu Kinanti mengatakan, kampanye sosial ini sekaligus menyampaikan kepada masyarakat akan banyaknya minyak jelantah yang terbuang tanpa pengelolaan yang baik dibuang di sembarang tempat yang berdampak pada pencemaran lingkungan.
“Hal ini tentunya sejalan dengan kampanye yang juga dilakukan oleh PT Sun Paper Source mengenai higienitas sekaligus menekan adanya pencemaran lingkungan. Di mana kita ketahui, minyak jelantah juga merupakan kategori limbah B3 yang berbahaya apabila dibuang ke lingkungan,” katanya, Jumat 28 Juni 2024.
Oleh karena itu, Ayu menambahkan kegiatan ini juga sebagai salah satu inovasi pemanfaatan limbah minyak, agar tidak mencemari lingkungan yang ternyata jika diolah memiliki nilai jual yang tinggi.
“Kami juga berharap, tentunya dengan adanya pelatihan ini dapat memberikan kesempatan baru kepada masyarakat sekitar untuk menciptakan peluang pendapatan tambahan melalui lilin aroma terapi yang telah dibuat,” tandasnya.
Advertisement