Intip Daftar Kekayaan 9 Anggota Wantimpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik 9 anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta, Jumat 13 Desember 2019.
Kesembilan orang tersebut berlatarbelakang politikus, ulama hingga pengusaha. Mereka adalah eks Menko Polhukam Wiranto; pengusaha Arifin Panigoro, Putri Kuswisnuwadani dan Dato Sri Tahir; Ketua Dewan Pakar Golkar, Agung Laksono; politikus senior PDIP, Sidarto Danusubroto; eks Gubernur Jatim, Soekarwo; politikus PPP, Muhammad Mardiono; dan ulama Habib Luthfi bin Yahya.
Di antara Wantimpres Jokowi tersebut, ada beberapa tokoh yang pernah menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, mereka pernah menjabat sebagai penyelenggara negara.
Namun, sebanyak empat orang belum melaporkan hartanya karena mereka berasal dari kalangan pengusaha hingga ulama.
Berapa kekayaan masing-masing anggota Wantimpres itu? Berikut rinciannya yang dikutip dalam laman elhkpn.kpk.go.id.
1. Wiranto
Ia membuat LHKPN pada 31 Maret 2019 saat menjabat sebagai Menko Polhukam. Total harta kekayaannya Rp 542.423.236.210. Pria 72 tahun ini memiliki tanah dan bangunan di Bogor, Lebak, Jakarta Timur, Gorontalo, Jakarta Pusat, Jember, Jakarta Selatan, Bone Bolango, dan Tangerang senilai Rp 265.878.364.000
Wiranto juga mengoleksi motor Harley Davidson (1999), mobil Alphard (2015), Kijang Minibus (1997), senilai Rp 915.000.000. Harta bergerak lainnya Rp 17.315.400.000, surat berharga: Rp 15.650.000.000 serta kas dan setara kas Rp 114.339.472.210. Pria kelahiran 4 April 1947 ini juga memiliki harta lainnya senilai Rp 117.325.000.000
2. Arifin Panigoro
Saat menjabat anggota DPR RI, Arifin Pangoro terakhir membuat LHKPN pada 26 April 2001. Total hartanya Rp 245.415.199.000. Pria 74 tahun ini diketahui memiliki tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, Depok, Serang, Jakarta Pusat dan Bandung senilai Rp 15.700.205.000 dan USD 1.185.000.
Koleksi kendaraannya yakni Chevrolet (1992), Mitsubishi Gallan (1996), Audi (1999), Jeep Wrangler (1996), Audi S 4 (2001) dengan total nilai Rp 500.000.000 dan USD 39.222.
Pria yang dijuluki 'Raja Minyak Indonesia' ini juga memiliki logam mulia senilai Rp 2.150.000.000. Selain itu, pria kelahiran 14 Maret 1945 ini juga memiliki harta bergerak lainnya Rp 200.000.000 dan surat berharga Rp 226.864.994.000.
3. Agung Laksono
Saat menjabat Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono membuat LHKPN pada 6 November 2014. Total kekayaannya Rp 34.839.719.959. Pria kelahiran 23 Maret 1949 ini memiliki tanah dan bangunan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Bogor, Cirebon, Serang dan Tangerang, senilai Rp 29.436.760.275.
Koleksi kendaraannya yakni Isuzu Panther (2007), Motor Honda keluaran tahun 2006 dan 2007, Kijang Innova (2005), Mitsubishi L300 (2008), Alphard (2008), Mercedes Benz (2007), yang total nilainya Rp 1.043.000.000.
Selain itu, pria 70 tahun itu juga memiliki peternakan senilai Rp 1.850.000.000. Selanjutnya, harta bergerak lainnya Rp 675.800.000; surat berharga Rp 32.000.000 serta giro dan setara kas Rp 1.802.159.684.
4. Sidarto Danusubroto
Ia membuat LHKPN pada 1 Desember 2009, saat menjabat anggota DPR RI periode 2009-2014. Total kekayaannya Rp 15.146.018.429. Pria 83 tahun ini memiliki tanah dan bangunan di Bandung dan Jakarta Selatan senilai Rp 7.678.544.000.
Sedangkan koleksi kendaraannya berupa Mercedes Benz (2001), CR-V (2004), Mercedes Benz (1995) senilai Rp 605.000.000. Pria kelahiran 11 Juni 1036 ini juga memiliki harta bergerak lainnya Rp 110.420.000, lalu ada surat berharga Rp 5.450.000.000 serta giro dan setara kas Rp 1.302.054.429.
5. Soekarwo (Pakde Karwo)
Mantan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo melaporkan daftar kekayaannya pada 29 Maret 2019. Total kekayaan Rp 27.767.962.432. Pria 69 tahun ini memiliki tanah dan bangunan di Surabaya, Sidoarjo, dan Madiun senilai Rp 8.650.000.000.
Transportasi dan kendaraan koleksinya, yakni CR-V Jeep (2008), dan Alphard (2015) senilai Rp 985.000.000. Pria kelahiran 16 Juni 1950 ini juga memiliki harta bergerak Rp 377.100.000 serta kas dan setara kas Rp 17.755.862.432.
Sementara itu, sebanyak empat Wantimpres belum diketahui kekayaannya. Mereka adalah Muhammad Mardiono, Dato Sri Tahir, Putri Kuswisnu Wardani, dan Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (Habib Luthfi).
Muhammad Mardiono merupakan Waketum PPP. Ia belum pernah melaporkan LHKPN ke KPK. Meski bergelut di partai, pria asal Banten ini merupakan seorang pengusaha.
Dato Sri Tahir juga belum melaporkan LHKPN karena berprofesi pengusaha di bidang perbankan, media, TV berbayar, properti, hingga rumah sakit.
Dato merupakan pendiri Mayapada Group, perusahaan holding yang membawahi beberapa anak perusahaan. Ia juga pernah menyumbang dalam jumlah besar di bidang kesehatan melalui The Global Fund. Ia merupakan orang Asia yang menjadi wali amanat University of California, Berkeley, AS.
Putri Kuswisnu Wardani merupakan anak kedua dari Mooryati Soedibyo, pendiri PT Mustika Ratu. Ia juga belum pernah laporkan LHKPN karena bukan penyelenggara negara.
Putri merupakan lulusan dari National University, Ingleweood, California. Saat ini, dia menjabat sebagai deputy chairperson di KADIN.
Habib Luthfi juga belum pernah melaporkan LHKPN karena bukan penyelenggara negara. Ia merupakan ulama ternama yang berpengaruh di Indoensia. Habib Luthfi aktif di PBNU. Ia juga menjabat sebagai Ketum MUI Jawa Tengah periode 2005-2010. Di saat yang sama, ia memegang jabatan sebagai Ketum MUI Pekalongan.
Advertisement