Internasionalisasikan Pemikiran, Haedar: Ini Tugas PCI Muhammadiyah
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengajak kader Muhammadiyah di Sudan untuk menopang program pusat keunggulan Muhammadiyah di luar negeri. Sebab dalam periode ini, menurut Haedar, Muhammadiyah fokus dan memprioritaskan membangun pusat-pusat keunggulan baik dalam maupun luar negeri.
Untuk di luar negeri, pimpinan pusat Muhammadiyah bersama beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah, mendirikan beberapa pusat keunggulan. Di antaranya, Markaz Dakwah Muhammadiyah di Mesir, pembelian lahan seluas 10 Hektar di kawasan strategis di Australia untuk pembangunan Islamic Center, dan mendirikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Malaysia.
Demikian dijelaskan Haedar Nashir dalam keterangan diterima ngopibareng.id. Hal itu terkait lawatannya ke Sudan dan Mesir. Pada Selasa (3/4) Haedar menghadiri pelantikan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan bertempat di Gedung KBRI Sudan.
Khusus untuk pembangunan Markaz Dakwah Muhammadiyah Mesir, sudah selesai dilakukan, dan akan diresmikan pada hari Kamis (5/4). Sementara untuk izin pendirian perguruan tinggi Muhammadiyah di Malaysia, juga sudah mengantongi izin dari pemerintahan setempat.
Semua program ini unggulan ini, lanjutnya, adalah bagian dari proses internasionalisasi pemikiran Muhammadiyah atau center of exelent.
Selain itu, Haedar juga mengatakan, keberadaan Pimpinan Cabang Istimewa ini, bukan saja sekadar mendirikan Muhammadiyah di luar negeri. “Kalau untuk itu, kami sudah memiliki 18 Pimpinan Cabang Istimewa di luar negeri, namun selain itu, yang lebih utama adalah, bagaimana dengan keberadaan PCIM di luar negeri ini, bisa menginternasionalisasikan pemikiran Muhammadiyah secara global, sekaligus bisa menghadirkan pusat-pusat keunggulan baru di luar negeri,” terang Haedar.
Oleh karena itu, Haedar mengajak, PCIM Sudan, untuk bisa menjadi penopang dalam menginternasionalisasikan pemikiran Muhammadiyah, sekaligus pusat-pusat keunggulan. Sebab dalam menghadapi era global saat sekarang ini, Muhammadiyah harus siap menjadi fail atau sabjek keunggulan.
“Oleh karenanya, Muhammadiyah harus mendorong tumbuhnya innerdynamic dalam tubuh umat Islam, agar tidak gagap menghadapi perubahan,” imbuh Haedar.
Keberadaan Haedar di Sudan, akan berlangsung selama 2 hari, selain pelantikan PCIM Sudan, dijadwalkan Haedar juga akan bertemu dengan Duta Besar Sudan, Pimpinan Perguruan Tinggi di Sudan, serta cendikiawan Islam di Sudan. (adi)
Advertisement