Internal PDIP Pecah, Baktiono: Tunggu Rekom Turun
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Baktiono membantah pendapat masyarakat dan pengamat politik yang menilai internal partai pecah atau ambyar. Hal ini karena banyak calon yang akan diusung dalam pilwali Kota Surabaya 2020.
“Kami dibilang ambyar, pecah, apapun itu tidak masalah. Karena menurut saya hal seperti itu sudah biasa. Perbedaan pendapat antarkader itu biasa. Jadi bukan barang baru di PDI Perjuangan. Silang pendapat itu sudah budaya kami sejak dahulu,” katanya kepada ngopibareng.id, Sabtu 18 Januari 2020 di DPRD Kota Surabaya.
Baktiono menambahkan, semua kader dari tingkat tertinggi hingga terendah, akan patuh dalam satu keputusan partai, khususnya keputusan DPP dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sehingga, perbedaan akan selesai dengan sendirinya.
Terkait rekom partai terhadap kandidat yang diusung di Pilwali, Baktiono mengatakan, siapa pun yang diusung harus patuh pada keputusan tetap di DPP dan Megawati.
“Mau seperti apa tingkat perbedaannya, kalau surat rekom DPP turun, maka perbedaan pendapat itu akan selesai. Semuanya akan bersatu untuk mendukung dan memenangkan calon yang direstui atau direkom oleh DPP PDIP,” katanya.
Sebelumnya, Pakar komunikasi politik Universitas Airlangga, Suko Widodo menyebut peta politik di dalam tubuh internal PDI Perjuangan Surabaya menjelang pilwali 2020 ambyar.
Adanya tiga magnet figur yang sama-sama ingin maju di Pilwali, September 2020 mendatang.
"Ada kelompok Bambang D.H, ada Whisnu Sakti Buana dan Tri Rismaharini. Itu baru yang terlihat. Belum lagi sembunyi-sembunyi," kata Suko.