Intelektual dan Penceramah, Apa Bedanya?
Beberapa tahun terakhir, masyarakat dipusingkan dengan figur penceramah yang menggebu-gebu berbicara bahkan seringkali menimbulkan masalah. Misalnya, karena mudah mencerca orang lain yang tak segaris pemikiran dengannya. Bahkan, mencaci maki secara pribadi.
Benarkah orang-orang cakap bicara di depan publik ini seorang yang jernih pikirannya? Adakah mereka sama dengan intelektual? Atau apa bedanya di antara keduanya?
KH Husein Muhammad, Pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Tauhid, memberi penjelasan berikut yang patut kita renungkan bersama.
Beda Penceramah vs Intelektual
Ada tamu santri yang silaturrahim ke rumah. Wajahnya bermasker dan mengucapkan salam sambil menundukkan sedikit kepalanya, tidak bersalaman. Ditengah ngobrol dia bertanya :
Apa bedanya muballigh atau dai atau penceramah publik dengan ilmuwan, intelektual atau pemikir?.
Aku menjawab dengan mengira-ngira saja.
Muballigh atau penceramah umum itu bicaranya tegas, meyakinkan, memastikan atau menjamin keberhasilan. Jadi menggunakan metode Indoktrinasi. Misalnya dia bilang : "jika saudara-saudara begini maka pasti akan begini". Misalnya lagi : "siapa yang mengamalkan bacaan ini sebanyak 41 x maka pasti berhasil, sukses". Atau "jika ditanya hukum suatu masalah, maka dia jawab : masalah itu hukumnya pasti begini. Ini yang benar. Kalau ada pendapat yang lain itu salah, sesat dan.... "
Kata-katanya atau pendapatnya satu, tidak macam-macam, meyakinkan, tidak membingungkan, tetapi dalam waktu yang sama membatasi pikiran publik.
Kelompok ini umumnya digemari oleh orang-orang awam atau mereka yang hidupnya pragmatis. Tentu saja jumlah mereka besar atau mayoritas. Dan laris manis.
Sedangkan intelektual atau pemikir, bicaranya tidak memastikan. Kalau ditanya bagaimana hukum atau pendapat anda mengenai masalah ini?. Dia akan menjawab : "saya kira begini". Atau "ada banyak pendapat ". Atau "menurut profesor Anu atau ulama Anu, begini". Atau kata-kata: jika kamu melakukan hal ini mudah-mudahan atau insya Allah berhasil. Atau menurutku pendapatku yang benar, tapi mungkin salah. Pendapat orang lain keliru, tapi mungkin benar.
Kata-kata dan pendapatnya tidak pasti, bisa membingungkan sebagian besar orang, tetapi membebaskan dan memberikan alternatif jalan dan mencerdaskan. Metodenya dialektika.
Audiensnya pada umumnya kaum intelektual juga atau yang senang berpikir atau katakanlah kaum kelas menengah ke atas yang cenderung rasional. Jumlah mereka tidak banyak, sedang-sedang saja atau malah sedikit sekali. Dan tidak laku.
Mungkin demikian. (01.08.23/HM)
Demikian catatan KH Husein Muhammad. Semoga bermanfaat.
Doa Harian
بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ
ٱلرَّحِـــــــيم.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ...
اَللَّهُمَّ صَلِّ َعلى سيدنامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آِل سيدنا مُحَمَّد
Yaa Allah, Yaa Syaafii, Yaa Kaafii, Yaa Mu’aafii...
Jika di hari ini ada di antara kami yang sedang sakit, bertarung menahan pedihnya rasa sakit. Mohon angkatlah penyakitnya yaa Allah. Beri kesembuhan untuknya. Sungguh hanya Engkau lah satu-satunya Yang Maha Menyembuhkan.
Yaa Allah Yaa Razzaq, Yaa Wahhaab Yaa Mannaan…
Jika di hari ini ada di antara kami yang kesulitan mendapatkan rezeki. Mohon bukakanlah pintu-pintu dan jalan rezekinya ya Allah. Luaskan rezekinya seluas samudera lautan yang Engkau ciptakan. Sungguh hanya Engkaulah Dzat Yang Maha Pemberi Rezeki.
Yaa Allah Yaa Qawwiy Yaa Matiin…
Jika di hari ini ada di antara kami yang hatinya sedang susah, resah, gelisah dan sedih, disebabkan menerima ujian dan cobaan-Mu. Mohon Yaa Allah, kuatkan ia untuk mampu bertahan, tegar dan bersabar. Hiburlah ia dengan limpahan karunia dan kasih sayang-Mu yaa Kariim. Karena janji-Mu yang tak pernah Engkau ingkari “Setelah kesusahan dan penderitaan, pasti terbuka lebar pintu kemudahan dan kesenangan.
Yaa Allah Yaa Baasith, Yaa Ganiyyu Yaa Mugnii…
Jika saat ini diantara kami ada yang berhutang, lalu galau karena lilitan dan himpitan hutang. Bantulah ia menyelesaikan hutangnya dengan cara-MU yaa Allah. Mudahkan urusannya dan luaskanlah rezekinya.
Yaa Allah Yaa Qahhaar, Yaa Mutakabbir Yaa Kholiq…
Jika di hari ini ada di antara kami yang sedang tumbuh dalam hatinya benih-benih sakit hati, dengki dan iri hati, dusta dan kesombongan, ria dan ‘ujub serta berbagai penyakit hati lainnya. Mohon Yaa Rahman, bersihkan dan sucikanlah. Bantu kami yaa Allah menghalau berbagai bisikan-bisikan syetan yang menyesatkan kami dan membuat kami semakin jauh dari-MU ya Kariim. Sungguh, hanya Engkau lah sebaik-baik Dzat pelindung bagi hamba-hamba yang beriman.
Yaa Allah Yaa 'Afuuw Yaa Gafuur…
Mohon Ampunilah segala dosa dan khilaf kami. Baik dosa yang kecil dan dosa yang besar. Yang zhohir maupun yang batin. Jika sampai hari ini ada diantara kami, yang merasa disakiti dan dizholimi karena kesalahan kami yang disengaja atau pun yang tidak kami sengaja. Mohon bukakanlah yaa Allah pintu hatinya, agar sudi memaafkan kami, sebelum kami didakwah di pengadilan-MU kelak di akhirat.
Yaa Allah, Ghaffaar Yaa Tawwaab…
Ampunkanlah dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dosa anak dan cucu kami, dosa keluarga besar kami, dosa guru-guru kami, dosa sahabat kami, dan dosa Seluruh kaum Muslimin dan muslimat tanpa terkecuali. Sesungguhnya Engkau lah Dzat yang Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani.
Yaa Allah, Yaa Mujiibussaailiin, Yaa Mujiiba Da’watil Mudhthorriin…
Ijabahkanlah Do'a-Do'a yang kami panjatkan, Tiada daya & upaya kecuali dengan Pertolongan- MU. Sungguh hanya kepada-MU lah tempat kami bergantung, dan hanya kepada-Mu lah tempat Kami meminta Pertolongan Yaa Allah.
آمِيـْـــــــــن، يَا رَبَّ اْلعَالَمِينْ...
Advertisement