Insiden Kanjuruhan, Persebaya Dorong PSSI Perbaiki SOP
Persebaya Surabaya turut prihatin atas insiden sepak bola yang menewaskan 131 korban jiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022. Kejadian itu menjadi pukulan besar bagi sepak bola Indonesia. Namun, juga menjadi pelajaran berarti bagi PSSI selaku federasi sepak bola nasional.
Wakil Presiden Persebaya, Nanang Priyanto mengatakan, dari kejadian tersebut harus ada perbaikan SOP yang ditetapkan oleh PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1.
Menurutnya, dari kenyataan yang ada masih banyak klub-klub menerapkan aturan yang berbeda dari SOP yang ada. Buntutnya, ketika ada kericuhan sangat sulit diantisipasi.
Sama halnya ketika kejadian di Stadion Kanjuruhan, ada 42.588 atau 102 persen dari kapasitas maksimal yakni 38.000.
"Selama ini SOP penyelenggaraan pertandingan tidak benar-benar clear, semuanya Macam-macam lebih ke kreativitas masing-masing tim tidak ada aturan yang baku," ungkap Nanang.
Menurutnya, PSSI harus mengambil pelajaran tersebut yang kemudian digunakan untuk menyempurnakan SOP. Sehingga, pelaksanaan pertandingan bisa berjalan aman dan lancar.
Ia mencontohkan ketika laga Persebaya di kandang, seluruh suporter yang masuk ke stadion harus yang bergelang dengan scan barcode. Sehingga, meminimalisir hal-hal negatif yang dapat terjadi. Termasuk untuk meninjau ulang kebijakan pertandingan besar yang selalu digelar malam hari.
"Semoga jadi catatan bapak-bapak yang ada di federasi, semoga ada SOP yang lebih bagus. Termasuk dulu kan Pak Presiden (Azrul Ananda) protes kick off kemalaman terus, teman-teman ikut menyuarakan seperti itu. Akhirnya, Persebaya mainnya sore semua dan ini meminimalisir risiko," pungkasnya.