Cagar Budaya Jembatan Majapahit Dicoret, Ini Insiden
Pasca-aksi Mayday di sekitar Balai Kota Malang, sekolompok orang berpakaian hitam-hitam diketahui melakukan tindakan vandalisme di Jembatan Majapahit yang merupakan salah satu cagar budaya di Kota Malang. Aksi tersebut viral, setelah video sebuah video beredar berbagai lini masa media sosial. Video tersebut pertama diunggah oleh akun twitter @Rah3NDRA.
Dalam video berdurasi 29 detik tersebut, oknum tersebut "tolak upah murah". Tindakan ini pun dikecam oleh warga Malang.
Abdurrahman Sofyan perwakilan Aliansi Rakyat Malang Bersatu yang juga melaksanakan aksi Mayday mengatakan, peserta yang berkostum hitam-hitam ini bergabung dalam barisannya. Akan tetapi, karena mereka menggunakan penutup muka maka Sofyan tidak mengenalnya. Aliansi Rakyat Malang Bersatu tidak menolak mereka bergabung dalam barisan karena undangan aksi bersifat terbuka bagi siapapun.
Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang Agung Harjaya Buana menyesalkan kejadian tersebut.
"Kami mengutuk keras perbuatan oknum yang merusak struktur cagar budaya itu," kata Agung.
Mengacu pada UU No 11 tahun 2010 dan Perda Nomor 1 Tahun 2018 tentang Cagar Budaya, Pemerintah Kota Malang telah menetapkan Jembatan Majapahit sebagai bagian dari cagar budaya yang harus dilestarikan bersama 32 bangunan lainnya.
Terkait tindakan vandalisme tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang pada hari Rabu, 2 Mei 2019 menyurati Walikota Sutiaji untuk menindaklanjuti insiden tersebut sebagai bukti keseriusan dan komitmen pemerintah Kota Malang muwujudkan Malang sebagai Malang City Heritage.
Warga Malang pun ikut aktif untuk menyelamatkan Cagar Budaya. Mereka tergabung dalam Musik Malang Bersatu Indonesia melakukan gerakan penyelamatan cagar budaya dengan mengecat ulang coretan tersebut. Herman Wijaya bersama teman-temannya terdorong untuk melakukan aksi nyata ketimbang membully di media sosial.
“Sebenarnya kami bukan anti dengan aksi, kami sangat mendukung, tapi kegiatan berubah menjadi aksi vandalisme, aksi anarkisme akan kami perangi,” ujarnya saat diwawancarai Kamis 2 Mei 2019. (fjr)
"Kami mengutuk keras perbuatan oknum yang merusak struktur cagar budaya itu," kata Agung.
Advertisement