Inovasi Mahasiswa ITS Keramik Berbahan Bonggol Jagung
Produk ramah lingkungan menjadi solusi pencemaran lingkungan di masa depan. Melihat hal ini mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat keramik ramah lingkungan dengan nama produk Scammics.
Keramik yang dibuat tanpa bahan kimia ini digagas oleh Prajna Canricha Pradani, Fariz Aditya Chandra, Natashia Deborah, dan Alyaa Zalfaa Komara Putri. Mereka tergabung dalam tim AA I.
Ketua tim Prajna Canricha Pradani mengungkapkan, keramik yang mereka buat memiliki konsep ramah lingkungan dengan bahan dasar bonggol jagung dan limbah cangkang kerang hijau.
"Keramik ini memiliki potensi di pasaran. Banyak sekali keunggulannya, yakni bahannya yang ramah lingkungan, aman untuk digunakan, tanpa bahan kimia, harga lebih murah, namun kualitas terjamin," beber mahasiswi Departemen Manajemen Bisnis ITS ini.
Menurut Prajna Canricha Pradani, selain bersifat ramah lingkungan, produk keramik ini juga mendukung konsep zero waste atau bebas sampah. Hal tersebut terinspirasi dari kampung halamannya, di mana banyak sampah bonggol jangung yang berserakan di pantai akibat banyaknya pedagang dan turis yang membuang sembarangan.
"Dari situ muncul ide untuk mengolah bonggol jagung hingga dapat menghasilkan karbon aktif yang diperlukan dalam pembuatan keramik. Sekaligus juga mengurangi limbah bongkol jagung," terangnya.
Selain bonggol jagung, limbah cangkang kerang hijau juga menarik perhatian mahasiswi asal Pulau Bali ini. Analisis data berita yang menyatakan bahwa jumlah limbah cangkang kerang ini sampai menggunung, berpotensi pula untuk dijadikan bahan dasar pembuatan keramik. Terlebih lagi dengan ditemukannya kalsium karbonat yang dapat menguatkan ketahanan keramik.
"Jadi di sini kami mengkombinasikan kedua material itu untuk dijadikan keramik," jelas Prajna Canricha Pradani.
Alumnus SMAN 3 Denpasar itu mengaku, penelitian ini sudah dikerjakannya semenjak duduk di bangku SMA. Proses penelitian yang telah lama dikakukan membuat kematangan produk menjadi lebih maksimal.
Untuk diketahui, inovasi keramik ramah lingkungan ini meraih Gold Award dalam ajang Advanced Innovation Global Competition (AIGC) 2019, Jumat 15 November 2019. Acara yang digelar di Nanyang Technological University (NTU), Singapura ini berlangsung selama tiga hari.