Inovasi Jebolan SMK di Kediri Racik Jamu Tradisional Rasa Modern
Keinginan Angga Pria Santoso untuk membuat produk jamu kekinian akhirnya terwujud. Ditangan lelaki berusia 27 tahun tersebut, jamu yang awalnya berbahan dasar empon-empon bisa dikombinasikan dengan bahan minuman modern, seperti yakult, susu, dan madu.
"Semua berawal dari jamu tradisional dulu, lalu muncul konsep jamu kekinian. Jamunya orang milenial, dengan teknik fusion di mix," jelasnya, Jumat 24 Desember 2021.
Ia menceritakan awal ide konsep untuk membuat jamu milenial dilatarbelakangi karena dirinya ingin mencontoh salah satu tempat usaha minuman jamu di Jakarta dan Surabaya yang telah sukses.
"Latar belakang ide awal dari salah satu brand sudah lebih dulu sukses di Jakarta dan Surabaya. Lah Kebetulan di Kediri kan tidak ada. Saya coba kembangkan di sini dengan jamu varian baru yang lebih kekinian," kata pria yang bekerja sebagai operator di Sekolah Dasar Negri Campur Rejo 2.
Produk jamu kekinian yang ia jual terdiri dari beragam varian, dijual mulai harga Rp 4 ribu hingga Rp 8 ribu per gelas. Meski dioplos dengan bahan minuman modern, hasilnya tidak mengurangi rasa jamu tradisional itu sendiri. Kualitas rasanya tetap terjaga.
Menu produk Ngejamu Ang Kediri antara lain, original sinom series, Bunga Telang Serai + Lemon, serta plus Yakult segar, Milky plus pilihan higienis, serta Creamy Mix creamer spesial. Selain itu, konsumen juga bisa menambahnya dengan toping Madu.
Beragam varian minuman jamu kekinian itu, bisa dibeli secara langsung di jalan Mastrip nomor 20 Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Meski minuman ini baru saja diluncurkan, faktanya sudah memiliki banyak pelanggan. Terutama dari lembaga pemerintahan, perbankan, serta masyarakat umum dari segala kategori usia. "Jamu kan manfaatnya banyak, dari segi kesehatan untuk menjaga daya tahan tubuh," imbuhnya.
Pria lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini bercerita jika dirinya sudah merintis usaha produk minuman jamu tradisional sejak tahun 2017. Cara membuat jamu tersebut ia pelajari dari resep pemberian ibunya. Kemudian ia kembangkan, sesuai dengan perubahan selera zaman.
Di samping menjual jamu kekinian, Angga Pria Santoso masih tetap konsisten mempertahankan produksi jamu tradisional dalam kemasan botol. Bahkan dalam sehari ia bisa menjual rata rata 50 - 150 botol. Jika pun pangsa pasar sepi, masih bisa laku terjual 30 botol per hari.
Jamu tradisional kemasan botol dijual di antaranya Jamu jahe merah secang, sinom serta bunga telang serai (BTS). Selama pandemi berlangsung, permintaan pelanggan mengalami grafik peningkatan yang cukup signifikan.
Selama usaha produksi minuman jamu berjalan, sedikitnya ia telah mengikuti kegiatan pameran UMKM sebanyak 20 kali. Kesempatan ini ia pergunakan untuk memperkenalkan produk minuman jamu buatannya. "Kami juga pasarkan produk, melalui media sosial Instagram dan lainya, " jelasnya.
Advertisement