Inovasi Biomaterial Solusi Kelainan Bantalan Tulang Rawan
Berdasarkan Global Burden of Disease Study (GBD) tahun 2010, nyeri punggung termasuk dalam sepuluh penyakit dengan prevalensi tinggi di dunia. Melihat hal ini, mahasiswa Teknik Biomedis Universitas Airlangga (Unair) membuat inovasi biomaterial berbasis Poly(vinyl alhocol)-Hyaluronic Acid sebagai Pengganti Nucleus Pulposus untuk Solusi Kelainan Terapi Bantalan Tulang Rawan.
Inovasi yang digagas oleh Anindya Ramadhani Agam (FST, 2017), Yurituna Firda (FST, 2017) dan Ummu Ni’matul Lailiyah (FST, 2018) di bawah bimbingan Dr. Prihartini Widiyanti, drg., M.Kes., S.Bio ini memperoleh pendanaan dari Dirjen Kemenristek Dikti dalam Program PKM-RE 2021.
Salah satu perwakilan tim Anindya Ramadhani mengatakan, pemilihan Poly(vinyl alcohol) yang bersifat biokompatibel serta memiliki sifat mekanik yang baik digabungkan dengan Hyaluronic Acid yang bersifat homeostatis.
"Kemampuan swelling yang tinggi memiliki potensi sebagai material implan bantalan tulang rawan pengganti nucleus pulposus dengan metode proses injeksi," ujarnya.
Pengujian meliputi delapan uji, di antaranya uji FTIR untuk mengidentifikasi gugus fungsi sampel, uji viskositas untuk mengetahui tingkat kekentalan hidrogel, uji injektabilitas untuk mengetahui apakah hidrogel bersifat injectable atau tidak, uji in vitro injection model untuk melihat gambaran pembentukan gel dalam tubuh setelah diinjeksikan, uji setting time untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan hidrogel untuk mengalami set (pengerasan).
Lanjutnya, uji compressive strength untuk mengetahui nilai kuat tekan hidrogel, uji swelling untuk mengetahui daya serap cairan, dan uji degradasi untuk mengetahui estimasi waktu degradasi hidrogel ketika diimplankan dalam tubuh.
Berdasarkan kedelapan uji tersebut, injectable hydrogel berbasis PVA–HA mampu diaplikasikan sebagai pengganti nucleus pulposus sebagai solusi kelainan bantalan tulang rawan. Komposit hidrogel PVA-HA berpotensi menjadi solusi terapi kelainan bantalan tulang rawan, serta sebagai acuan teori pengembangan pengganti nucleus pulposus hingga potensi untuk dipatenkan.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh dr. Nur Setiawan Suroto, Sp.BS(K), IFAANS Dokter Spesialis Bedah Saraf RSUD Dr. Soetomo.
“Biomaterial berupa injectable hydrogel ini berpotensi untuk penanganan HNP derajat awal dengan metode yang lebih minimal invasive dibandingkan dengan mikrodisektomi yaitu dengan penggunaan radioterapi dan penggunaan jarum untuk injeksi biomaterial tanpa dilakukan pembedahan. Diharapkan biomaterial ini juga dapat merangsang osifikasi pada tulang belakang,” ucapnya.