Rumput Laut, Jadi Alternatif Cangkang Kapsul
Cangkang kapsul biasanya terbuat dari gelatin hewan. Ada kemungkinan juga hewan yang dipakai adalah babi, sehingga tak halal.
Namun, kini keraguan itu sudah saatnya mulai dikikis. Pasalnya ada banyak temuan baru mengenai cangkang kapsul, salah satunya berbahan baku rumput laut.
"Yang menarik dari cangkang kapsul rumput laut ini adalah masalah kehalalannya karena dari rumput laut. Selama ini kita kan nggak tahu dari mana itu," ungkap Deputi Kemenko Kemaritiman bidang SDA dan Jasa, Agung Kuswandoyo usai membuka workshop pembuatan cangkang kapsul di Universitas Airlangga (Unair) Kampus C Mulyorejo, Surabaya, Kamis, 19 Juli 2018.
Selain teruji kehalalannya, rumput laut juga sangat mudah diperoleh lantaran Indonesia merupakan negara terbesar di dunia sebagai produsen rumput laut.
"Bahan baku rumput laut di Indonesia itu sangat melimpah kita adalah produsen rumput laut pertama di dunia," ujarnya.
Sayangnya, Indonesia saat ini masih dikenal sebagai pengekspor rumput laut kering saja. Padahal, rumput laut bisa dimanfaatkan untuk pembuatan bahan-bahan lainnya.
"Selama ini kita hanya mengekspor rumput laut kering saja dan itu nilai tambahnya kurang. Nah yang ini merupakan terobosan baru dan nilai tambah yang luar biasa," tambahnya.
Sebenarnya, cangkang kapsul rumput laut ini bukanlah inovasi baru. Rumpt laut sebelumnya sudah sering digunakan sebagai produk kecantikan. Namun sayangnya, Indonesia juga masih lebih banyak impor.
"Kita sebetulnya sudah mampu buat sendiri. Tapi masih dalam tahap laboratorium atau tahap universitas," lanjutnya.
Oleh karena itu, Agung mendorong agar bisa mempercepat dari penelitian yang sudah dilakukan, untuk bisa diproduksi secara massal. Jika sudah berhasil diproduksi secara massal, maka biaya produksi pun bisa ditekan. ,
“Kalau bisa harganya turun sepertiganya pasti masyarakat akan lebih memilih yang lebih murah," pungkasnya. (amm/amr)