Innalillahi, Jenazah Covid-19 Berjajar di RSUD Jombang
Belasan jenazah terbaring di bed sebuah rumah sakit dengan ditutupi selimut tebal. Jenazah ini berjajar di sudut lorong ruangan dengan di atasnya terdapat kertas kecil berwarna kuning menempel. Terlihat seorang petugas berseragam merah muda memakai sarung tangan. Terdengar pula suara seorang pria merekam kondisi para jenazah ini.
Jenazah Berjajar
Pria ini berkata, “Satu, dua, tiga, empat, ini masih belum bisa memandikan. Macet, lha ini. Antre, di ruangan masih banyak. Ada berapa”. Sementara, kondisi jenazah itu viral di media sosial Instagram. Video berdurasi 25 detik itu diunggah ulang akun @kabarjombangdotcom.
Dari informasi pemilik akun, gambar tersebut diambil di RSUD Jombang, Jawa Timur. Terjadi antrean pemulasaraan jenazah covid-19 selama 12 jam.
Sejak diunggah, video itu ditonton lebih dari 4.904 viewer dan mendapat 49 komentar.
“Udah kek gini lo, masih aja ad ayang nggak percaya covid,” tulis akun @u.lee88.
“Petugasnya kurang, makanya sampai kuwalahan,” sahut @sfrytainfa.
“Fakta, pak de ku kemarin meninggal di rumah sakit pakai prokes. 24 jam lebih baru datang ke rumah jenazahnya,”timpal akun @ziiadatul.
Antrean Pemulasaraan di RSUD Jombang
Sebelumnya, video itu viral setelah diunggah pengguna bernama Moko Eko Sudarmianto di salah satu grup Facebook Kabupaten Jombang. Moko mengaku antrean pemulasaraan korban Covid-19 terjadi di RSUD Jombang. Bed berisi jenazah berjajar di lorong menuju kamar jenazah.
Moko lantas menegaskan jika tidak percaya dengan video yang dia rekam, dia menyarankan untuk datang sendiri menuju lokasi terkait. Sementara, Moko merekam video tersebut pagi tadi, Selasa 7 Juli 2021.
18 Pasien Covid-19 Meninggal
Direktur RSUD Jombang dokter Pudji Umbaran menyebut tidak bisa memastikan apakh video tersebut memang diambil di rumah sakit yang dia pimpin. Kendati demikian, dokter Pudji membenarkan banyak 18 pasien Covid-19 meninggal yang membuat rumah sakit berpelat merah itu kewalahan.
Sehingga pemulasarannya tertunda berjam-jam. Terlebih, penanganan jenazah covid berbeda dengan pasien dengan penyakit biasa. Sebab, ada protokol yang dijalankan demi mencegah penularan. (Dtk)