Inklusivisme-Pluralisme Muhammadiyah, Pengakuan Sekjen AWP Forum
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Abu Dhabi Word Peace (AWP) Forum atau Forum Promosi Perdamaian Abu Dhabi, Al-Mahfouz bin Bayyah memuji wawasan moderasi dan praktek inklusivisme Muhammadiyah.
Al-Mahfouz mengaku terkesan atas ikhtiar nyata Muhammadiyah dalam mempromosikan perdamaian, inklusivisme dan penguatan integrasi sosial yang dilakukan lewat berbagai Amal Usaha pendidikan, termasuk hingga di daerah mayoritas non-Muslim seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur.
“Muhammadiyah punya sejarah panjang dan pendekatan kuat bagaimana menekan ekstremisme dan kekerasan dan sekaligus mencegah generasi muda dari jalan itu,” ujar Al-Mahfouz di depan Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq Mughni dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.
Ia mengungkapkan hal itu, saat menyampaikan undangan konferensi internasional Abu Dhabi Forum for Peace pada Desember 2022 di Uni Emirat Arab pada Kamis 28 Juli 2022,
Indonesi Timur dan Peran Muhammadiyah
Seperti diketahui, beberapa Universitas Muhammadiyah di wilayah Timur Indonesia memang didominasi oleh mahasiswa-mahasiswi non muslim. Mereka mendapatkan akses pendidikan yang setara tanpa diskriminasi atau terganggu keimanannya bahkan sampai mereka lulus.
Pada kunjungannya di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat ini, Al-Mahfouz juga menyebut Muhammadiyah sebagai organisasi yang hebat dengan visi yang indah terhadap pluralisme yang dikembangkan melalui semangat semangat fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan).
Paham keagamaan moderat Muhammadiyah, menurutnya juga telah terbukti ampun menekan berkembangnya radikalisme dan ekstrimisme (al ghuluw wa al tatharuf), termasuk menguatkan kiprah umat Islam untuk membangun umat, bangsa, negara hingga kemanusiaan semesta.
Ditemani anggota Board of Trustees dari Abu Dhabi Forum for Peace Dr. Ahmed El Senousi, beserta Sekretariat Forum, Zeshan, Al-Mahfouz mengatakan kerja dengan Muhammadiyah sangat terbuka, apalagi Presiden UEA, Mohammed bin Zayed Al Nahyan telah memposisikan Indonesia sebagai negara prioritas bagi kepentingan luar negeri UEA.
Pesan Muhammadiyah untuk Al-Mahfouz
Kepada Al-Mahfouz, Muhammadiyah sendiri memastikan diri untuk hadir dalam forum perdamaian di Abu Dhabi nanti.
“Kami membicarakan berbagai hal terkait Abu Dhabi Forum for Peace yang mana forum ini penting dan dibutuhkan dunia saat ini. Muhammadiyah siap berpartisipasi dalam gerakan global ini dan insyaallah akan hadir pada konferensi tersebut atas undangan beliau,” ungkap Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq Mughni.
Ke depan, Syafiq mengatakan ada potensi kerja sama antara kedua belah pihak baik di tingkat organisasi maupun tingkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah. Dirinya juga menuturkan bahwa Muhammadiyah mengundang delegasi ini untuk menyaksikan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta pada 18-20 November yang akan datang.
“Kami mengundang beliau-beliau untuk menghadiri Muktamar dan mengunjungi Universitas Muhammadiyah di Papua Barat yang telah memberikan succes story dalam best practice integrasi sosial antara umat beragama dan antar suku bangsa,” jelasnya.
Pasca menyampaikan undangan ke Muhammadiyah, pada Jumat 29 Juli 2022, delegasi ini juga menyampaikan undangan ke Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin untuk hadir pada forum dunia yang akan digelar pada Desember 2022, di Abu Dhabi.
Al-Mahfouz mengatakan forum tersebut akan diikuti sekitar 500 undangan dan 40 organisasi internasional untuk bersama-sama membahas langkah-langkah serius dalam upaya mencapai perdamaian dunia, termasuk isu yang berkaitan dengan keumatan dan sosial Keislaman.
Advertisement