Inilah Sketsa Wajah Orang yang Menembak Mati Bos Pelayaran
Gambar dua pelaku yang menembak mati Sugiarto, bos perusahaan pelayaran berusia 51 tahun, di Kelapa Gading dirilis olth polisi. Penembakan terjadi di Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis 13 Agustus lalu sekitar pukul 12.00.
Kepada wartawan, Polres Metro Jakarta Utara menunjukkan sketsa dua pelaku. Pelaku utama seorang pria umur sekitar 35 tahun, kulit sawo matang, agak kurus, dengan tinggi sekitar 160 sentimeter.
"Pelakunya ada dua orang, satu sebagai eksekutor menembak korban dan satu lagi menunggu di motor," kata Kapolres Jakarta Utara, Kombes Polisi Budhi Herdi Susianto di Mapolres Jakarta Utara, Sabtu.
Pelaku pembantu eksekutor menggunakan sepeda motor, kulit hitam, tubuh agak gemuk, rambut ikal dengan tinggi sekitar 170 sentimeter.
"Sebelum disampaikan ke publik, sketsa para pelaku telah dilihat kembali oleh para saksi dan keluarga korban yang sudah dimintai keterangan," jelas Kapolres.
Menurut penuturan saksi, para pelaku terlihat cukup lama mengamati situasi di tempat kejadian perkara (TKP).
Kepolisian Metro Jakarta Utara telah memeriksa 13 saksi terkait kasus penembakan Sugiarto tersebut.
"Hingga Sabtu ini, sudah ada 13 saksi yang diperiksa dan terus dalam pengembangan," Kombes Polisi Budhi Herdi Susianto.
Kapolres menjelaskan beberapa saksi saat diperiksa mengakui melihat salah seorang pelaku yang menunggu di luar Royal Gading Square. Karena pelaku tersebut tidak memakai masker, sehingga wajahnya masih terekam jelas oleh saksi.
Kapolres menyatakan pengembangan dan penyelidikan kasus itu melibatkan satu tim besar terdiri dari Bareskrim Mabes Polri, Dirkrimum Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Utara, hingga Polsek Kelapa Gading.
"Kami membagi menjadi tim-tim yang lebih kecil," ujar Kapolres.
Hasil pengembangan ditemukan tiga luka tembak di tubuh korban, empat selongsong dan satu proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Hasil otopsi jenazah, tidak ditemukan proyektil yang berada di tubuh korban," ungkap Kapolres.
Selongsong dan proyektil ditemukan di lokasi kejadian diduga menggunakan peluru kaliber 38 mm. Selongsong peluru itu masih diuji balistik di Puslabfor Mabes Polri, terkait jenis senjata yang digunakan. (ant/msa)